radarselatan.bacakoran.co, JAKARTA - Tim negosiasi Indonesia akan berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk berunding terkait tarif dagang.
Sebelumnya pemerintah AS pada Rabu petang (2/4/2025) waktu Washington, atau Kamis pagi (3/4/2025) waktu Jakarta, mengumumkan daftar tarif dasar dan bea masuk pada banyak mitra dagang negeri itu.
BACA JUGA:Aliansi OKP di Bengkulu Selatan Harap Tidak Terjadi PSU Jilid III
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut hari di mana pengumuman itu disampaikan sebagai “Hari Pembebasan”. Dalam daftar yang disampaikan, Indonesia dikenai tarif timbal balik sebesar 32 persen. Hal ini sangat memberatkan Indonesia dan diprediksi akan berdampak buruk terhadap perekonomian dalam negeri.
BACA JUGA:HUT Ke-22 Seluma, Gelar Turnamen Sepakbola dan Bola Voli Piala Bupati
Menyikapi keputusan pemerintah Amerika Serikat itu, Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan agar dibentuk tim untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat terkait tarif dagang tersebut.
BACA JUGA:Tersangka Pencabul Bocah SMP Ditahan Jaksa
Tim negosiasi yang akan diberangkatkan ke Amerika Serikat beranggotakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan wakil ketua DEN Mari Elka Pangestu. Rencananya tim akan berangkat untuk melakukan perundingan pada 16 April - 23 April 2025.
BACA JUGA:Gubernur Sebut Bengkulu Siap Tampung Pengungsi Gaza
Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024. Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS. Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati. (**)