RadarSelatan.bacakoran.co - Cabai rawait merupakan komoditas sayuran yang sudah banyak dikembangkan petani di Indonesia saat ini.
Bukan hanya petani di daerah dataran tinggi saja, petani di daerah dataran rendahpun sudah banyak yang mengembangkan tanaman cabai rawit.
Permintaan pasar yang tinggi membuat petani terpacu untuk menanam cabai rawit, selain perawatan mudah dan potensi hasil melimpah.
Setidaknya ada 5 jenis cabai rawit yang banyak dikembangkan petani dataran rendah, karena cabai rawit ini dinilai menguntungkan.
Berikut ini 5 jenis cabai rawit yang paling banyak ditanam petani di dataran rendah:
BACA JUGA:4 Jenis Tomat Yang Cocok Dikembangkan Petani Di Daerah Dataran Rendah
1. Ori 212
Karakter buah: padat, sedikit gendut, disukai pasar
Harga: sekitar Rp59.000 / 10 gram
Lokasi tanam: dataran rendah hingga menengah
Panen: umur 91–96 HST
Hasil: 0,98–1,2 kg/tanaman
Kelebihan: buah padat, tahan antraknosa
Kekurangan: kurang tahan terhadap virus Gemini
BACA JUGA:Cara Perawatan Padi Saat Musim Penghujan, Salah Memberi Nutrisi Bisa Gagal Panen
2. Kaliber
Harga: sekitar Rp85.000 / 10 gram
Lokasi tanam: dari dataran rendah hingga tinggi
Ciri buah: padat, keras, kulit tebal (0,75–0,77 mm)
Ketahanan: tahan patek dan virus kuning
Daya simpan: 8–9 hari setelah panen
Hasil: 1–1,4 kg/tanaman
BACA JUGA:Rahasia Padi Inpari 32 Tidak Rebah Saat Ditanam Di Musim Hujan
3. Master
Harga: sekitar Rp130.000 / 10 gram (±1.750 biji)
Ciri buah: besar, panjang, menggantung
Lokasi tanam: semua dataran
Hasil: 1–1,7 kg/tanaman atau 35 ton/ha
Kelebihan: tahan tungau, trips, kutu kebul; cocok untuk musim kemarau
BACA JUGA:Padi Denok Taiwan, Padi Viral tahun 2025, Umur Sedang Hasil Melimpah
4. Dewata 76 F1
Harga: sekitar Rp73.000 / 10 gram
Ciri buah: ramping, ujung meruncing, panjang ±4,6 cm
Hasil: 12–15 ton/ha
Panen: 70–75 HST
Ketahanan: patek, bercak daun, layu bakteri
BACA JUGA:5 Padi Lokal Memiliki Bulir Besar dan Bobot Berat, paling Dicari petani Saat Ini
5. Kresna
Harga: sekitar Rp29.000 / 10 gram (±2.000 biji)
Buah: rawit putih, merunduk, panjang 4–6 cm
Panen: 84–89 HST
Hasil: 8–15 ton/ha (optimal di dataran rendah)