BACA JUGA:Ribuan Pengunjung Masih Padati Pantai Cemara Indah
"Kalau menghadiri atau mendengarkan visi misi dari pasangan calon (Paslon, red) itu diperbolehkan, karena kita juga harus tahu yang akan kita pilih itu punya arah kemana. Visi misi dari paslon harus kita implementasikan dan harus kita koneksikan, mereka seperti apa, inovasi apa yang akan mereka lakukan, prioritasnya kemana, sehingga birokrasi memang harus tahu visi misi dari para pasangan calon," terangnya.
BACA JUGA:2 Peristiwa Lakalantas Terjadi di Kabupaten Kaur, 2 Orang Luka Berat
Ia juga mengungkapkan bahwa akan ada satu kali forum debat publik antar Paslon yang dijadwalkan dalam masa kampanye nanti.
Dalam forum tersebut, biasanya ASN turut diundang untuk mendengarkan langsung paparan program dan rencana kerja para calon kepala daerah.
BACA JUGA:Pasca Libur Lebaran, Sampah Menumpuk Dimana-mana
"Kita menghadiri forum dialog hanya untuk mendengar visi misi, untuk melihat paslon mana yang menguasai masalah kebutuhan masyarakat, menguasai detail wilayah. Paslon seperti ini biasanya tidak akan lama beradaptasi karena sudah tahu harus memulai kerja dari mana untuk memimpin daerah ke depannya," tutup Sukarni.
BACA JUGA:Pasca Lebaran, Polisi Waspadai Penimbunan Sembako
Dengan pernyataan tersebut, diharapkan seluruh ASN di Bengkulu Selatan bisa memahami batasan dan ruang gerak selama tahapan PSU berlangsung.
Pemerintah daerah juga akan terus memantau potensi pelanggaran netralitas ASN dan berkoordinasi dengan Bawaslu jika ditemukan indikasi ketidaknetralan. (rzn)