Hakekat Puasa Ramadan dan Ketakwaan Sosial

Kamis 06 Mar 2025 - 19:26 WIB
Editor : Suswadi AK

Oleh: Ustaz Amalludin

Puasa Ramadan merupakan sarana yang tepat untuk membentuk ketakwaan sosial. Orang yang bertakwa tidak hanya menjaga diri dari maksiat, tetapi juga peduli terhadap sesama. Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk membentuk dimensi sosial itu.

Materi khutbah Jumat ini berjudul: "Hakekat Puasa Ramadan dan Ketakwaan Sosial

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia  

Pada khutbah singkat ini, khatib mengajak diri sendiri dan seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Puasa Ramadan yang diwajibkan kepada kita bertujuan untuk mencapai ketakwaan.

Oleh karena itu, marilah kita semua di bulan Ramadan ini meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segala larangan. 

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia

Ibadah puasa di bulan Ramadhan tidak hanya berdimensi spiritual semata. Lebih dari itu, puasa Ramadhan juga menjadi sarana efektif untuk membentuk ketakwaan sosial.  

Konsep ketakwaan yang hakiki tidak berhenti pada hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya, namun juga berwujud dalam hubungan horizontal antar sesama manusia. 

Landasan ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 183: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Kitab Tafsir Marah Labid mengatakan bahwa ujung dari puasa adalah membentuk diri menjadi orang yang takwa. Keutamaan itu akan tercapai dengan berpuasa dan meninggalkan hawa nafsu. Puasa melatih diri untuk menahan diri dari berbagai godaan, termasuk makan dan minum, serta hawa nafsu lainnya. 

Hal ini tidak mudah, tetapi jika berhasil, maka akan lebih mudah untuk bertakwa kepada Allah dalam hal lain. Dalam Islam, takwa merupakan salah satu konsep fundamental yang menjadi kunci meraih derajat tinggi di sisi Allah swt. Takwa bukan hanya sebatas ritual keagamaan, namun merupakan sebuah komitmen menyeluruh untuk menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Allah telah menjanjikan derajat tinggi bagi orang-orang yang bertakwa dalam ayat Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13: "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia

Ayat ini menunjukkan bahwa ketakwaan merupakan tolak ukur kemuliaan seseorang di sisi Allah. Tidak peduli pangkat, jabatan, harta, ataupun keturunan, yang paling mulia di mata Allah adalah orang yang paling bertakwa.

Kategori :

Terkait

Rabu 13 Mar 2024 - 08:04 WIB

Warung Makan Wajib Pasang Tirai