radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Bidang Prasarana Sumberdaya dan Infrastruktur (PSI) Bapedda-Litbang Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan persiapan studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) untuk penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). Persiapan ini dilakukan bersama OPD terkait yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) sanitasi kabupaten.
Studi Environmental Health Risk Assessment atau EHRA merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh kelompok kerja sanitasi kabupaten/kota untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
BACA JUGA:Tenaga Honorer RSUD HD Manna Mengeluh, Tak Masuk Data Base BKN
BACA JUGA:Wamendagri: Ada Daerah Yang Belum Bisa Jelaskan Pendanaan PSU
"Secara substansi hasil studi EHRA nanti akan memberi data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi ditingkat rumah tangga dalam skala kabupaten," kata Kabid PSI Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan, Dwi Prian Dona, ME.
Dikatakan Dwi, studi penilaian risiko kesehatan lingkungan atau Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah studi partisipatif di kabupaten atau kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Dewan Dorong Perbanyak Jalan Sentra Produksi
BACA JUGA:Reskan Efendi dan Dewi Sartika Daftar Penjaringan Calon Bupati Partai Golkar
Komponen sanitasi yang menjadi objek studi meliputi limbah cair domestik, persampahan dan drainase lingkungan serta perilaku higiene dan sanitasi. Studi EHRA dilaksanakan secara penuh oleh Pokja kabupaten/kota.
"Diharapkan dalam studi EHRA ini manti dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Sehingga akan dihasilkan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bengkulu Selatan dengan data yang bersumber dari studi tersebut," pungkas Dwi. (one)