RadarSelatan.bacakoran.co - Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama, membagikan beberapa kiat untuk mencegah bau mulut selama menjalankan ibadah puasa.
Salah satu kebiasaan yang perlu dihindari adalah merokok atau menggunakan vape, baik saat sahur maupun berbuka.
Menurut Ngabila, kebiasaan ini tidak hanya menyebabkan bau mulut, tetapi juga dapat membuat pernapasan terasa tidak lega dan bahkan lebih sesak.
BACA JUGA:Menu Buka Puasa untuk Penderita Diabetes
BACA JUGA:Jam Kerja ASN Selama Puasa Ramadan Tetap Optimal
Selain menggosok gigi, disarankan untuk berkumur tiga kali sehari, terutama setelah berbuka puasa, sebelum tidur, setelah sahur, serta saat mandi pagi dan sore.
Penggunaan sikat gigi berbulu halus dapat membantu membersihkan sisa makanan dengan lebih efektif.
Jika tidak sempat menyikat gigi, benang gigi dan obat kumur bisa menjadi alternatif untuk menjaga kebersihan mulut.
BACA JUGA:Maksimalkan Ibadah Puasa Ramadhan, Damkar Siap Bantu Air Bersih Masyarakat
BACA JUGA:Bidan Berikan Tips Lancar Berpuasa untuk Ibu Menyusui
Tak hanya gigi, permukaan lidah juga perlu dibersihkan dengan sikat gigi tanpa menggosok terlalu dalam agar tidak menyebabkan rasa tidak nyaman.
Dari segi pola makan, konsumsi air putih yang cukup sangat penting. Minimal dua liter atau delapan gelas air per hari dianjurkan agar produksi air liur tetap optimal.
Air liur berperan dalam menjaga kelembapan rongga mulut serta berfungsi sebagai cairan alami dengan kandungan antibakteri yang membantu mencegah bau mulut.
BACA JUGA:Ibu Menyusui Bisa Berpuasa Tapi Jangan Lupa Ini Syaratnya Kata Dokter
BACA JUGA:Puasa Sambil Bekerja, Cegah Dehidrasi dengan Tips dari Dokter
Selain itu, konsumsi buah dan sayur yang kaya air, seperti bayam, kale, jeruk, dan semangka, juga dianjurkan.
Asupan ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan mulut, tetapi juga meningkatkan hidrasi tubuh secara keseluruhan.
Terakhir, jika memiliki masalah gigi seperti gigi berlubang, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter gigi untuk menghindari bau mulut yang disebabkan oleh kondisi kesehatan gigi yang tidak optimal. (**)