radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Aksi demo mahasiswa bertajuk Indonesia Gelap yang digelar di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (24/2/2025), berakhir ricuh.
Bahkan para mahasiswa dari berbagai kampus di Bengkulu yang menamakan dirinya aliansi Bumi Raflesia Melawan ini merobohkan pagar kawat dan barrier yang dipasang oleh polisi.
BACA JUGA:Disdikbud Seluma Terhindar Dari Efisiensi Anggaran Pemerintah Pusat
Massa memulai aksi pukul 13.30 WIB, menuju kantor DPRD Provinsi Bengkulu dengan berjalan kaki dari kantor Taman Budaya.
Mereka menyanyikan lagu “Bayar-Bayar” milik band Sukatani yang sempat viral. Berbagai spanduk dibawa massa yang bertuliskan sejumlah aspirasi.
BACA JUGA:3 Proyek DAK Disdikbud Seluma Terhutang Rp 1,1 Miliar
Dalam aksinya, massa sejak awal mendesak ingin masuk ke dalam kantor DPRD Provinsi Bengkulu dan menguasai ruang sidang.
"Kami ingin masuk dan bersidang di ruang sidang. Gedung ini milik rakyat," ungkap sekumpulan massa.
BACA JUGA:Bupati: Soal Mutasi Tunggu Instruksi Mendagri, Pemerataan Guru dan Nakes Dipercepat
Mahasiswa membakar ban dan memaksa masuk ke dalam kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Mereka juga terus mendorong barisan polisi untuk memaksa masuk ke dalam kantor DPRD.
Aksi sempat memanas dengan saling dorong antara mahasiswa dan polisi. Bahkan terjadi aksi pelemparan tanah, kayu, botol minum, hingga batu.
BACA JUGA:Bupati Seluma Sampaikan Pidato Perdana 3 Maret Mendatang
"Kami menuntut pemerintah untuk merevisi Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025," kata massa menbacakan salah satu tuntutannya.
Sejumlah tuntutan lainnya adalah Mendesak pemerintah untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset.
Mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kinerja Polri. Menolak RUU TNI/Polri. Menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi progam MBG.