RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Hingga saat ini obat rabies belum ditemukan. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus tersebut hanya bisa diantisipasi dengan cara menyuntikkan vaksin ke hewan peliharaan yang berpotensi terjangkit.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Sakimin, SP, M.Si meminta seluruh masyarakat yang punya hewan peliharaan untuk rutin memeriksakan hewan peliharaannya ke Pusat Kesehatan Hewan Ternak (Puskeswan) Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Sekda Seluma Tegaskan Nasib Kades Nonaktif Tunggu Bupati Baru
BACA JUGA:Mau Cepat Pencairan? Pemerintah Desa Harus Segera Rampungkan RAPBDes
Sakimin lantas meminta agar seluruh hewan peliharaan jenis pengerat, bertaring maupun primate untuk divaksin rabies setidaknya enam bulan sekali.
“Penyakit rabies ini memang sangat berbahaya, ancamannya jiwa. Obat dari penyakit ini belum ditemukan, sekarang baru sebatas vaksinasi. Makanya masyarakat harus proaktif, khususnya yang punya hewan peliharaan. Mulai dari kera, anjing, kucing, kelinci dan lainnya wajib vaksin rabies,” ujarnya.
BACA JUGA:43 Pejabat Pemprov Bengkulu Tanda Tangani Perjanjian Kerja
Lanjut Sakimin, penularan virus rabies sangat cepat dan masif. Deteksi dini rabies pada hewan peliharaan sejauh ini masih minim. Hal ini menyebabkan ancaman rabies menular pada manusia sangatlah besar.
“Biasanya hewan yang terpapar virus rabies biasanya menghindari cahaya matari secara langsung, hydrophobia atau takut air, mengeluarkan liur berlebih hingga meraung-raung kesakitan,” beber Sakimin.
BACA JUGA:Belum Banyak Yang Tahu, Ternyata ini 5 Manfaat Akar Kayu Kuning, Khasiatnya Mengejutkan
BACA JUGA:Ini Alasan Utama Larangan Penggunaan Earphone atau Headphone Saat Mengemudi
Disisi lain, Sakimin juga meminta para Kepala Desa (Kades) untuk ikut andil dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait antisipasi rabies. Menurutnya, desa bisa dengan rutin mengadakan sosialisasi atau pengobatan hewan secara gratis.
“Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus penularan rabies di Bengkulu Selatan,” pungkasnya.
(rzn)