Radarselatan.bacakoran.co - Lebaran adalah momen yang selalu dinanti oleh umat Islam, khususnya di Indonesia. Meski hanya berlangsung sehari, euforianya terasa sejak jauh-jauh hari.
Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut hari kemenangan, mulai dari mudik hingga belanja keperluan lebaran.
BACA JUGA:Isra' Mi'raj, Pemkab Gelar Pengajian dan Pembagian Sembako
Tidak heran jika menjelang Lebaran, harga kebutuhan pokok melonjak dan transaksi ekonomi meningkat pesat.
Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini membuat banyak orang tanpa sadar mengeluarkan lebih banyak uang dibanding hari biasa. Akibatnya, tak sedikit yang merasa “kantong jebol” setelah Lebaran.
Agar tidak mengalami hal yang sama, yuk kita lihat beberapa tradisi Lebaran yang paling banyak menguras keuangan!
1. Mudik ke Kampung Halaman
Mudik dan Lebaran adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Keinginan berkumpul bersama keluarga di hari yang penuh berkah membuat banyak orang rela pulang ke kampung halaman, meski harus merogoh kocek dalam-dalam.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Darurat Samcodin dan Miras, Satpol PP Harus Berani Tegakan Perda
Mulai dari biaya transportasi yang meningkat, oleh-oleh untuk keluarga di kampung, hingga pengeluaran selama di kampung halaman, semuanya bisa membuat tabungan terkuras.
Bagi yang tidak memiliki perencanaan keuangan matang, kondisi keuangan bisa langsung “sekarat” setelah Lebaran.
Agar tetap aman, penting untuk menabung jauh-jauh hari dan mengatur anggaran mudik dengan bijak. Dengan begitu, setelah Lebaran kita tidak perlu khawatir kehabisan dana.
BACA JUGA:Bengkulu Kekurangan Pengawas K3, Baru Ada 24 Personel
2. Belanja Kebutuhan Lebaran