Dampak Cuaca Buruk, Nelayan dan Pedagang di Bengkulu Selatan Sepi Penghasilan

Minggu 12 Jan 2025 - 15:21 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Cuaca buruk yang melanda Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu berdampak buruk terhadap para nelayan Pasar Bawah di Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna.
Nelayan sepi penghasilan lantaran tidak bisa mencari ikan ke tengah laut. Nelayan hanya menebar jarring di pinggir pantai saja, akibatnya ikan yang berhasil dijaring jumlahnya tidak memadai.

BACA JUGA:Mau Beli Mobil? Jangan Sampai Boncos! Ini Tips Membeli Mobil Bagi Pemula

BACA JUGA:Bukan Banyak Uang! Ini 5 Tanda Bahwa Kamu Memiliki Ciri-ciri Orang Kaya

Kondisi serupa juga dirasakan para pedagang ikan laut. Karena tangkapan nelayan sepi, para pedagang kesulitan emndapatkan ikan untuk dijual.
Ujang (52), seorang nelayan setempat mengungkapkan bahwa situasi ini telah mempengaruhi berbagai aktivitas masyarakat, terutama nelayan dan pedagang ikan.
“Memang benar, saat ini cuaca sedang buruk. Banyak nelayan tidak melaut, dan hal ini sangat mengganggu aktivitas warga, khususnya para pedagang ikan dan masyarakat setempat yang mencari nafkah dari hasil laut,” ujarnya.

BACA JUGA:Apa Itu Sari Kurma dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

BACA JUGA:Ide Bisnis Yang Bisa Menguntungkan untuk Usaha Tahun 2025

Ujang menjelaskan, melaut di tengah cuaca buruk tidak hanya berisiko tinggi. Namun juga membutuhkan biaya besar yang sering kali tidak sebanding dengan hasil tangkapan yang dibawa mendarat.
“Untuk ongkos melaut itu diperkirakan Rp 1 juta termasuk biaya makan dan minyak. Namun, akibat cuaca buruk, hasil tangkapan kami sangat sedikit, bahkan sering kali kami pulang tanpa membawa ikan sama sekali,” tambahnya.

BACA JUGA:Vivo X200 Series Resmi Hadir di Indonesia, Andalkan Keunggulan Fotografi

BACA JUGA:Patrick Kluivert Pelatih Timnas Indonesia Tiba! Mantan Striker Timnas Sergio Van Dijk Angkat Bicara

Ujang mengatakan perubahan cuaca ekstrem ini tidak hanya memengaruhi para nelayan. Tentunya juga berdampak langsung pada ekonomi masyarakat lokal yang bergantung pada sektor perikanan.
“Kami sebagai nelayan dan juga warga di sini berharap agar cuaca segera membaik, sehingga kami bisa kembali melaut dan mencari nafkah seperti biasa,” tutup Ujang.

BACA JUGA:Berapakah Gaji PPPK Paruh Waktu? Mekanisme dan Jam Kerja Belum Jelas

BACA JUGA:Wajib Diketahui! 7 Makanan Dilarang Bagi Penderita Asam Lambung

Kondisi ini mencerminkan betapa cuaca ekstrem dapat memengaruhi roda perekonomian masyarakat pesisir, terutama yang sangat bergantung pada hasil laut sebagai sumber penghidupan utama.

(rzn)

Kategori :