radarselatan.bacakoran.co, TAIS – Peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Seluma yang tidak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dipastikan tidak lulus.
Sejauh ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) belum mengetahui pasti jumlah yang tidak ikut SKB lantaran masih menunggu rekap dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
BACA JUGA:Sepanjang Tahun Ini, 23 Nyawa Melayang di Jalan Raya
"Kami masih melakukan perekapan. Namun, ada satu peserta dari Lubuk Linggau yang sudah melapor bahwa menjelang pelaksanaan SKB peserta tersebut dilarikan ke rumah sakit karena melahirkan," ujar Winderi Kepala BKPSDM Seluma, kemarin.
Winderi menambahkan, Panitia Seleksi Daerah (Panselda) hanya memfasilitasi pelaksanaan SKB termasuk juga melakukan pengawasan pada hari pelaksaan.
Apabila ada kendala teknis Panselda akan melaporkan ke BKN. "Kalau untuk seleksi susulan saya rasa tidak ada. Namun hal ini tentunya menjadi wewenang Panselnas. Kami hanya memfasilitasi saja," tegasnya.
BACA JUGA:Ciptakan Kamtibmas, Kasat Reskrim : Tidak Ada Ruang Pelaku Kejahatan
Seperti yang disampaikan sebelumnya, sebanyak 1.721 orang pelamar CPNS Seluma pada 12 Desember lalu mengikuti seleksi SKB.
Ada 349 peserta dari luar Provinsi Bengkulu. Sedangkan 1.372 melaksanakan seleksi di UPT BKN Bengkulu di Unib Belakang.
Tahun ini Kabupaten Seluma menerima kuota CASN cukup banyak yakni 2.554 meliputi 1.350 orang PNS dan 1.204 orang tenaga PPPK.
Untuk PPPK dengan rincian 275 Tenaga Kesehatan (Nakes), 379 PPPK guru, dan 550 PPPK Umum.
BACA JUGA:Perayaan Nataru, BPBD Bengkulu Selatan Siaga 24 Jam
Perekrutan CASN ini bertujuan mengisi tenaga yang telah memasuki masa pensiun dan lebih dari itu juga untuk mengisi beberapa posisi dari pengembangan kelembagaan, termasuk memperluas jangkauan pelayanan.
Pengusulan ASN baru itu juga tak terlepas dari percepatan atau akselerasi tujuan strategis nasional secara umum serta Pemkab Seluma. Dalam upaya untuk mewujudkan organisasi birokrasi melayani yang lebih dinamis dan berpihak kepada rakyat.
BACA JUGA:Harga Sawit Indonesia Bisa Tembus Rp5.000 tahun 2025? Ini Faktor Penentu Harga Sawit Indonesia