RadarSelatan.bacakoran.co - Mengonsumsi ikan tuna sering kali dianggap sebagai pilihan sehat karena kaya gizi, termasuk protein, asam lemak omega-3, dan vitamin B12. Nutrisi ini dapat membantu meningkatkan fungsi otak, kesehatan jantung, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Namun, di balik manfaatnya, ada potensi bahaya yang perlu diwaspadai, yaitu kandungan merkuri. Merkuri atau logam berat yang sering terakumulasi dalam tubuh ikan besar seperti tuna. Zat ini dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih atau secara terus-menerus.
BACA JUGA:Merasa Pipi Tembem, Nggak Usah Minder Ini Cara alami Meniruskannya
BACA JUGA:Tangan Terluka Akibat Kaca? Jangan Asal Diobati, Ini langkah Penanganan yang Tepat
Supaya aman, simak beberapa tips mengonsumsi ikan tuna agar terhindar dari bahaya merkuri berikut ini:
1. Pilih jenis tuna dengan kandungan merkuri yang rendah
Tidak semua jenis tuna memiliki kandungan merkuri yang sama. Tuna putih atau albakora biasanya memiliki kadar merkuri lebih tinggi dibandingkan tuna skipjack atau cakalang.
Skipjack dapat menjadi pilihan tuna yang lebih aman untuk konsumsi sehari-hari, karena kadar merkurinya relatif lebih rendah.
BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pantai pelang di Jawa Timur, Destinasi Wisata Dikelilingi Hutan Pinus
BACA JUGA:15 Tempat Wisata Paling Hit di Aceh, Semuanya Indah dan Cocok Untuk Tempat Berlibur Bersama Keluarga
2. Batasi porsi ikan tuna
Supaya kamu terhindar dari bahaya merkuri, sebaiknya batasi konsumsi ikan tuna. Mengacu pada rekomendasi U.S. Food and Drug Administration (FDA), konsumsi ikan tuna sebaiknya dibatasi 2-3 porsi per minggu untuk orang dewasa, dengan total 150-300 gram.
Sementara itu, untuk anak-anak sebaiknya mengonsumsi dalam porsi lebih kecil, sekitar 30-110 gram per minggu, tergantung usia.
BACA JUGA:Pantai Sumur 3, Destinasi Wisata Populer di Aceh, Cocok Tempat Berlibur Tahun Baru 2025
BACA JUGA:Padi Polton, Varietas Unggul Terbaru, Varietas Yang Diprediksi Mendomninasi Tahun 2025
3. Biasakan mengonsumsi ikan tuna yang sudah matang
Konsumsi tuna mentah (seperti dalam sushi) dapat meningkatkan risiko paparan parasit atau bahan pencemar lain.
Oleh karena itu, pastikan kamu mengonsumsi ikan tuna yang sudah matang. Tujuannya, untuk mengurangi risiko merkuri sekaligus menurunkan kadar kontaminan tertentu.
BACA JUGA:Ingin Untung, Petani Wajib Tanam 3 Padi Ini, Panen Cepat Hasil Melimpah
BACA JUGA:Padi MR 269, Anakan banyak, Bulir Lebat dan Tahan Blast, Berikut 8 Keunggulannya
4. Perhatikan asal dan kualitas ikan yang dikonsumsi
Saat membeli tuna, pastikan ikan tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan telah diuji keamanannya oleh otoritas seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hindari produk tanpa informasi yang jelas terkait asal dan pengolahannya. Ini penting dilakukan, terutama jika kamu mengonsumsi ikan dalam kemasan kaleng.
Editor: Suswadi AK