radarselatan.bacakoran.co - Tanaman kelapa sawit merupakan jenis tanaman perkebunan yang bisa tumbuh disemua jenis lahan.
Tanaman ini juga dikenal tahan terhadap kondisi cuaca. Sehingga wajar jika perkebunan kelapa sawit bisa dijumpai di lahan gambut maupun lahan kering dan perbukitan.
Namun petani harus tahu, bahwa tanaman kelapa sawit ini terdiri dari berbagai varietas. Setiap varietas memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, termasuk jenis lahan yang cocok.
Jika tidak ingin menyesal petani harus benar benar memperhatikan jenis bibit yang akan digunakan.
BACA JUGA: Jamur Ganoderma: Penyakit Mematikan Kelapa Sawit, Ini Cara Mengendalikan dan Membasminya
Terutama untuk bibit kelapa sawit di lahan gambut. Berikut tips memilih bibit kelapa sawit untuk lahan gambut:
1. Pelepah Pendek
Untuk menanam kelapa sawit di lahan gambut, petani disarankan menggunakan bibit varietas pelepah pendek.
Kelapa sawit dengan pelepah pendek memiliki kemampuan penopang yang lebih rendah, sehingga lebih mudah untuk bertahan tegak meskipun kondisi tanah tidak terlalu kuat.
Dengan pelepah yang pendek, beban tanaman yang harus ditanggung juga lebih rendah, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih stabil. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko tanaman roboh atau tumbang.
BACA JUGA:Kelapa Sawit Masih Jadi Sektor Unggulan, Pemkab Bengkulu Selatan Susun Draf RAPKSB
2. Tahan Terhadap Keasaman Tanah
Lahan gambut cenderung memiliki pH yang lebih rendah, yang berarti tanahnya lebih asam. Oleh karena itu, bibit yang dipilih harus tahan terhadap keasaman tanah.
Sebelum membeli bibit, pastikan untuk menanyakan spesifikasi dari produsen benih, apakah bibit tersebut telah diuji dan terbukti cocok untuk tanah gambut.
Jangan hanya bergantung pada informasi dari orang lain, selalu periksa spesifikasinya, terutama untuk tanaman kelapa sawit atau padi yang akan ditanam di tanah gambut.
BACA JUGA:Jangan Mau Ditipu, Ini Ciri Ciri Kecambah Kelapa Sawit Unggul dan Berkualitas untuk dijadikan bibit
3. Kemampuan Menanam Secara Rapatan
Dengan pelepah pendek, petani dapat menanam tanaman lebih rapat. Tanaman yang ditanam rapat memiliki akar yang saling menguatkan satu sama lain, yang akan membantu menstabilkan tanaman dan mengurangi risiko rebah.
Menanam tanaman dengan jarak rapat juga memastikan bahwa akar tanaman saling berinteraksi dan tumbuh lebih kuat, sehingga memberikan hasil yang lebih baik meskipun kondisi tanahnya lebih sulit. (**)