radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU SELATAN - Plt Kadis Dikbud Bengkulu Selatan Lusi Wijaya kesal.
Penyebabnya dalam narasi pemberitaan salah satu akun Tiktok disebutkan jika Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Selatan ikut tersandung dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Provinsi Bengkulu.
Dalam narasi pemberitaan itu juga disebutkan jika kediaman pribadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Selatan sempat digeledah.
Atas pemberitaan itu, Lusi merasa telah dirugikan. Karena berita itu menyebabkan opini liar beredar di publik, khususnya di jejaring media sosial. Lusi menegaskan apa yang ada di pemberitaan itu idak benar.
BACA JUGA:Mitos dan Keindahan Pantai Sembukan Wonogiri, Tempat Bertemu Ratu Kidul dan Penembahan Sinopati
"Apa yang diberitakan itu Hoax, dan itu tidak benar, tapi bertanya sudah di ralat, yang dimaksud kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Selatan itu adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, jauh sekali," kata Lusi Wijaya.
"Yang membat saya kesal sampai saat ini tidak ada permohonan maaf, kepada saya atas pemberitaan itu," sambungnya.
Lanjut Lusi, peristiwa itu sekali lagi dikhawatirkan bisa membuat gaduh, karena saat ini momentum sangat sensitif, bahkan tambah Lusi dirinya sempat dihubungi beberapa teman dan mitranya terkait pemberitaan tersebut.
BACA JUGA:147 Warga Binaan Rutan Manna Salurkan Hak Suara di Pilkada 2024
"Dari Kepala Sekolah, juga kawan dari Kabupaten Seluma bahkan keluarga juga sudah kebingungan, kenapa Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Selatan disebut, padahal itu tidak benar, tolong jangan buat gaduh, kita Dikbud juga tidak ada irisan dengan Pemprov," ungkap Lusi Wijaya.
Sebelumnya, Lusi Wijaya selaku PLT Kadis Dikbud Bengkulu Selatan diberitakan menjadi salah satu objek penggeledahan KPK, karena ada pencairan anggaran honorer GTT dan PTT sebelum tanggal 27 November.
BACA JUGA:Kuasa Hukum ROMER Bakal Ajukan Praperadilan
"Salah dan tidak benar itu secara fakta dan bisa dicrosscek langsung,"tegas Lusi Wijaya. (rzn)