radarselatan.bacakoran.co - Di hadapan para tamu undangan pada malam puncak perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2024 yang dilaksanakan tadi malam, Rabu (20/11) di ICE BSD Tangerang, sutradara Garin Nugroho menyinggung soal momen FFI sempat diwacanakan akan ditutup oleh banyak orang.
Momen itu terjadi saat peralihan dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Saat itu kebencian pada hal-hal berbau warisan masa lalu memang sangat tinggi, seiring dengan munculnya kemarahan publik pada Orde Baru yang cukup tinggi.
Meski banyak orang menginginkan FFI ditutup, Garin Nugroho termasuk orang yang menentang ide itu.
"Banyak yang bilang FFI ditutup saja. Saya mengatakan tidak, karena FFI adalah sejarah kita semua dari para pendiri film dan kita semua," kata Garin Nugroho di ICE BSD Tangerang, Rabu (20/11).
BACA JUGA:Menang FFI 2024, Nirina Zubir Menangis, Kenang Perjuangan Syuting
Dia pun senang karena FFI masih eksis sampai sekarang tidak jadi ditutup. Bagi Garin Nugroho, FFI menjadi wadah penting untuk insan perfilman Indonesia.
Selain itu, Garin juga menyinggung soal munculnya multi platform yang memperkaya dunia perfilman di Indonesia. Yang menggembirakannya, era ini kemudian disambut dengan munculnya talenta-talenta baru dan semangat baru dari para pembuat film.
BACA JUGA:AC Milan Vs Juventus: Menunggu Leao 'Pecah Telur' di San Siro
Dalam penilaian Garin Nugroho, dunia perfilman saat ini sudah jauh lebih berkembang dibandingkan dulu. Dan dia pun senang sekaligus bersyukur bisa berada di dalam ekosistem perfilman yang lebih baik saat ini.
BACA JUGA:Air Terjun Ciupang: Keajaiban Alam yang Memukau di Lampung, Suasana Sejuk dan Nyaman
"Kebahagiaan saya yang paling utama adalah saya ada diantara para pembuat fim yang luar biasa dengan hadirnya anak-anak muda berbakat. Seperti di dalam taman, anda tidak akan menjadi bunga yang bagus kalau anda tidak ada di ekosistem taman tidak bagus. Terima kasih anak-anak muda," kata Garin Nugroho. (net/jawapos.com)