radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Sekolah energi bersih yang digawangi siswa SMA dan juga mahasiswa di Bengkulu berhasil melahirkan 23 orang penggerak energi muda dan menyebutnya sebagai Darma Darani.
Sekolah energi bersih memiliki misi penyadaran publik untuk memahami krisis iklim serta dampak yang ditimbulkan.
BACA JUGA:Paslon Diingatkan Tidak Gunakan Isu SARA
Anggota Darma Darani Hendra Ahmad Wijaya mengatakan, tindakan ini adalah hal yang baru bagi mereka. "Dengan Sekolah Energi Bersih, Kami terlibat sejak mulai dari merencanakan, sampai dengan melaksanakan kegiatan, ini menarik," kata Hendra, Senin (11/11).
BACA JUGA:Kapal Pesiar Akan Mendarat Lagi di Bengkulu
Sekolah energi bersih dengan tujuan untuk mengajak bergerak bersama menuntut negara agar segera beralih dari energi kotor batubara ke energi bersih yang adi dan berkelanjutan. Dalam perjalanannya, program ini berhasil menghimpun kekuatan bersama dalam rangka menyuarakan hak rakyat atas masa depan yang lebih baik.
BACA JUGA:Pembangunan TPA Sampah Regional Direncanakan Mulai 2026
Manajer Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia Hosani mengatakan bahwa hal tersulit dalam melaksanakan program sekolah energi bersih adalah menyampaikan kepada publik bahwa masyarakat harus bergerak sekarang untuk melawan krisis iklim. Apalagi ketika mengkampanyekan soal penutupan PLTU batubara, hampir semua orang tidak mau berkomentar.
BACA JUGA:RAPBD Kaur 2025 Mulai Dibahas, Utamakan Kebutuhan Prioritas
"Mungkin mereka takut atau mereka belum tahu secara pasti apa sebenarnya yang sedang terjadi dan mengancam keselamatan planet bumi ini," kata Hosani.
BACA JUGA:Samsat Bengkulu Selatan Pastikan Tak Ada Perpanjangan Pemutihan Pajak
Untuk mendukung program ini, sumber energi bersih yang dipasang di SMA Sint Carolus. Pemasangan pembangkit listrik energi bersih ini atas nama semua pihak yang telah berkontribusi. (cia)