Candi Bahal Portibi di Padang Lawas Utara, Peninggalan Sriwijaya, Bukti kejayaan Buddha di Sumatera

Selasa 15 Oct 2024 - 17:18 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya budaya dan peninggalan sejarah. Salah satunya adalah peninggalan sejarah berupa candi.

Jika membahas tentang candi di Indonesia, maka yang paling sering disebut adalah pulau Jawa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di pulau Jawa memang terdapat banyak candi peninggalan sejarah populer bahkan sudah menjadi tujuan wisata manca negara.

BACA JUGA:Bukan di Jawa, Situs Megalitik Terbesar di Indonesia Ternyata Ada Di Sumatera, Ini Lokasinya

Namun jangan salah, candi juga ditemukan di luar pulau Jawa, salah satunya adalah Candi Bahal Portibi yang berada di Tapanuli Selatan, khususnya di Padang Lawas Utara.

Candi Bahal, merupakan satu-satunya peninggalan kejayaan Sriwijaya yang ada di Sumatera Utara.

Terletak di Desa Bakal, Kecamatan Padang Bolak Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, candi ini bisa dicapai dalam waktu sekitar tiga jam dari Kota Padangsidimpuan atau menempuh jarak 420 km dari Medan.

BACA JUGA:Fakta Unik Gunung Patah, Gunung Berapi Tertinggi di Bengkulu, Jalur Pendakiannya Ekstrem

Diperkirakan, Candi Bahal telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan ada yang menyebutkan bahwa candi ini dibangun oleh Raja Hindu Sipa dari Tamil, India Selatan.

Namun, para ahli juga mengaitkan keberadaannya dengan Kerajaan Panai dan kejayaan Sriwijaya.

Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-11. Nama "Bahal" diambil dari bahasa setempat, sementara "Portibi" dalam bahasa Batak berarti "dunia" atau "bumi", menjadikannya unik sebagai "Candi Dunia".

BACA JUGA:Pantai Tambak Rejo dan Pasir Putih Pasetran Gondo Mayit, Suasana Alamnya Sejuk

Kompleks Candi Bahal terdiri dari tiga candi yang berjarak sekitar 500 meter. Dikenal sebagai kompleks candi terbesar di Sumatera Utara, Candi Bahal terletak di tepi Sungai Batang Pane, yang dulunya merupakan jalur transportasi penting, meskipun kini sungai tersebut hampir tidak bisa dilayari.

Ketiga candi, yaitu Candi Bahal I, II, dan III, dibangun menggunakan batu bata merah dan dikelilingi tembok bata setebal satu meter.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Gunung Bagi Pendaki Pemula di Indonesia, Jalurnya Lebih Ringan, Pemandangan Tetap Indah

Candi utama, Candi Bahal I, memiliki arsitektur yang mirip dengan Candi Jabung di Jawa Timur, dengan desain yang mencakup pondasi, badan, dan atap.

Salah satu penemuan menarik di kompleks ini adalah patung Iruka, yang dianggap unik karena menggambarkan raksasa yang menari di atas mayat.

BACA JUGA:5 Gunung Dengan Jalur Pendakian Paling Curam di Indonesia, Salah Sedikit Saja Nyawa Jadi Taruhanya

Sayangnya, keberadaan Candi Bahal tidak dikelola dengan baik, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Pemeliharaannya terkesan seadanya, dengan banyak sampah berserakan akibat kurangnya pengawasan.

Candi Bahal bukan hanya situs bersejarah, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. (**)

Kategori :