RadarSelatan.bacakoran.co - Kehadiran seorang ayah sangat penting terhadap pertumbuhan anak meski banyak tidak disadari. Bahkan tanpa kehadiran sosok ayah dalam jangka panjang, bisa berdampak pada psikologi dan prilaku anak.
Ketidakstabilan emosional hingga masalah identitas dan kesehatan mental, menjadi dampak dari ketidakhadiran seorang ayah. Absennya peran ayah jelas sangat luas dan mendalam.
BACA JUGA:Ingin Coba Usaha Grosiran Camilan, Coba Cara Ini Untuk Memulai
BACA JUGA:Usai Jalani Masa Orientasi, 30 Dewan Seluma Siap Bertugas
Peran lingkungan dan keluarga menjadi sangat penting untuk mendampingi anak-anak yang tumbuh tanpa dukungan ayahnya.
Dirangkum dari Child Development Journal, ini beberapa dampak yang sering muncul pada anak tanpa kehadiran peran sang ayah.
1. Kepercayaan Diri Rendah
Dampak psikologis paling umum yang dialami anak yang tumbuh tanpa peran ayah adalah masalah kepercayaan diri. Sering kali anak yang tumbuh tanpa ayah akan mengalami kepercayaan diri yang rendah.
BACA JUGA:202 Desa dan Kelurahan di Seluma Jadi Sasaran Pemasangan Spanduk dan Baliho Kampanye Pilkada
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Ajukan Hibah Lahan di Kebun Teh Kabawetan
Ayah sering kali berperan sebagai sosok yang memberikan penguatan positif, memuji pencapaian, dan memberikan dorongan emosional.
Peran ayah menjadi sangat penting terutama ketika anak-anak menghadapi tantangan hidup. Tanpa dukungan ayah, tidak jarang anak merasa tidak cukup baik, bahkan di usia dewasa.
Ini bisa berdampak pada interaksi dengan sebaya, memandang diri mereka di dunia atau bahkan prestasi dalam sekolah atau pun pekerjaan.
BACA JUGA:Desain Surat Suara Terbit, KPU Kaur Minta Cakada Siapkan Foto
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tunjuk Yudi Karsa Jadi Plt Kabid Bapenda
2. Ketidakstabilan Emosional
Ketidakhadiran ayah sering kali menyebabkan anak-anak mengalami ketidakstabilan emosional.
Ayah berfungsi sebagai penyeimbang antara kasih sayang dan disiplin. Tanpa kehadiran figur ini, anak-anak mungkin tidak belajar bagaimana mengelola emosi mereka dengan baik, yang bisa mengarah pada masalah perilaku seperti agresi, kecemasan, atau depresi.
Anak-anak tanpa peran ayah juga mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, karena mereka tidak pernah belajar bagaimana menangani konflik emosional dengan baik.
3. Masalah Perilaku dan Kenakalan Remaja
Anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah lebih rentan terlibat dalam masalah perilaku, terutama selama masa remaja.
Kehadiran ayah yang penuh kasih namun tegas biasanya membantu anak-anak mengembangkan disiplin diri dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Menurut penelitian, remaja yang dibesarkan tanpa ayah lebih mungkin terlibat dalam perilaku kenakalan seperti penggunaan narkoba, tindak kriminal, atau bolos sekolah.
BACA JUGA:Berhasil! 85 Peserta CPNS Kaur Lulus Administrasi Setelah Lakukan Sanggahan
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-20 Pastikan Tiket ke Piala Asia U-20 2025 di China
4. Kesulitan Membentuk Hubungan Interpersonal
Anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah sering kali mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dan stabil.
Mereka mungkin memiliki masalah kepercayaan atau merasa takut untuk membuka diri kepada orang lain.
Ayah berperan penting dalam membentuk bagaimana seorang anak melihat hubungan antarpribadi, terutama dalam hubungan romantis.
5. Masalah Identitas Diri
Anak-anak, terutama anak laki-laki, yang tumbuh tanpa ayah sering kali mengalami kebingungan identitas.
Mereka mungkin kesulitan memahami peran gender mereka atau bagaimana seharusnya berperilaku sebagai pria dewasa.
Tanpa panutan, mereka mungkin mencari pengaruh dari luar, yang tidak selalu memberikan contoh yang baik.
BACA JUGA:Perguruan Tinggi Diminta Bekali Mahasiswa Dengan Keterampilan
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Bengkulu Didorong Buat Program Inovasi