Pekan Depan, SPBU Kutau Kembali Salurkan Pertalite
TUNJUK: Pengawas SPBU Kutau menunjukkan kondisi mesin cor yang belum melayani BBM subsidi jenis pertalite, Kamis (30/11)-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
KOTA MANNA - Mulai Selasa (5/12) pekan depan, SPBU Kutau akan kembali menyalurkan BBM subsidi jenis pertalite kepada masyarakat. Hal ini sesuai surat keputusan PT. Pertamina RI yang diteruskan ke Depot Pertamina Provinsi Bengkulu.
SPBU Kutau masih fokus meningkatkan kualitas mesin dan peralatan lainnya selama jeda pendistribusian BBM pasca insiden terbakarnya satu unit mobil pikap Suzuki Carry saat antre BBM pada Selasa (21/11) lalu.
“Insya Allah tanggal 5 Desember sudah melayani pertalite lagi. Saat ini memang ada jeda, karena kami juga fokus meningkatkan fasilitas SPBU, termasuk pergantian perangkat CCTV lama,” ujar Pengawas SPBU Kutau, Agustian Martoni kepada Rasel, kemarin (30/11).
Lanjut Agustian, secara khusus SPBU Kutau tidak mendapatkan sanksi dari PT Pertamina akibat insiden kebakaran pikap di kawasan SPBU. Hanya saja, SPBU perlu melakukan evaluasi kebijakan distribusi serta peningkatan perangkat untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan. “Kalau sanksi tidak ada, tapi lebih kepada imbauan untuk berbenah saja. Dengan situasi ini, manajemen kami mengupayakan peningkatan perangkat. Harapannya, distribusi BBM semakin lancar,” katanya.
Sementara untuk proses hukum pemilik pikap yang terbakar saat antre BBM, Agustian menegaskan secara khusus pihak SPBU Kutau tidak mengikuti perkembangan kasusnya. SPBU juga tidak melakukan penuntutan karena tidak ada fasilitas yang rusak. “Itu kejadiannya murni karena kelalaian pengendara, jadi kami serahkan ke APH bagaimana prosesnya. Kalau dari kami, cukup berbenah dan kedepan lebih ketat lagi mengawasi pengantre,” tambah Agustian.
Sedangkan untuk persiapan pasokan BBM di akhir tahun, Agustian memastikan pihaknya sudah melakukan pemesanan kuota jauh hari. Artinya sejak mulai mendistribusikan pertalite pekan depan, kuota BBM kembali normal seperti biasa.
“Yang ada pengurangan itu khusus di bio solar, kalau pertalite masih aman. Kami pesan 24 ton untuk kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Pantauan Rasel, tidak adanya penjualan Pertalite di SPBU Kutau membuat antrean kendaraan di SPBU Ibul menjadi sangat panjang. Akibatnya, tidak sampai sore, Pertalite di SPBU Ibul sudah ludes terjual. (rzn)