Asal Usul Danau Tendetung, Berawal Dari Kisah Cinta Sepasang Remaja Yang Tak Direstui
Danau Tendetung-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Danau Tendetung memiliki panjang kurang lebih 2,5 Km dan lebar variasi 600-800 meter.
Danau ini terletak di Kecamatan Totikum Selatan yang mencakup wilayah tiga desa yaitu Desa Peley, Kanali, dan Desa Tobungku.
Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, terbentuknya danau ini tidak lepas dari kisah cinta sepasang kekasih yang tidak direstui.
BACA JUGA:7 Danau Paling Angker di Indonesia, Pengunjung Tak Boleh Bertingkah Sembarangan
Pada zaman dahuku Di Desa Kanali, ada sepasang mudamudi yang saling mencintai yakni Sundano dan Kokiap.
Namun cinta mereka bertentangan dengan hukum adat desa karena perbedaan budaya dan agama.
Keluarga gadis tidak setuju dengan hubungan mereka.
Kokiap yang ingin dinikahkan dengan orang lain tidak terima. Dia tetap mencintai kekasihnya Sundano.
BACA JUGA:10 Danau Terdalam di Indonesia, Diyakini Masih Dihuni Ikan Purba, Ini Daftar Danaunya
Karena tidak mau menikah dengan orang lain, Kokiap ingin kabur dari pernikahan. Dia menyusun rencana lari diri bersama Sundano.
Mereka sepakat untuk melarikan diri dari desa.
Sementara keluarga Kokiap mempersiapkan pesta pernikahan, Sundano mulai mengumpulkan hewan-hewan laut dan memasukkannya ke dalam bambu.
Menurut kepercayaan saat itu, jika hewan tersebut ditempatkan di rumah orang yang sedang berpesta, akan datang bencana besar.
BACA JUGA:Asal Usul Danau kerinci di Jambi, Perpisahan Dua Saudara Yang Mengharukan
Sundano berharap bencana itu bisa menggagalkan pesta dan memberi kesempatan bagi mereka untuk melarikan diri.
Pada hari pernikahan, Sundano mengikatkan benda-benda tersebut ke tiang utama rumah panggung tempat pesta dilangsungkan.
Seperti yang diharapkan, pesta tersebut bubar karena banjir yang merendam rumah.
Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Perahu mereka sering terhalang oleh pohon tumbang, dan akhirnya harus dialihkan ke rute yang penuh belokan.
BACA JUGA:4 Danau Tersembunyi di Sumatera Barat, Ada yang Berada Di Atas Bukit, Ini Nama Danaunya
Di salah satu tikungan, mereka tiba-tiba menghadapi lubang besar dengan diameter sekitar 5 meter, yang menelan aliran air banjir bersama perahu dan pasangan tersebut.
Nasib mereka tak diketahui, namun impian mereka untuk hidup bahagia bersama berakhir tragis.
Sekitar tiga bulan setelah kejadian tersebut, muncul dua mata air jernih di desa Kanali. Jarak antara kedua mata air tersebut sekitar 300 meter.
Dari mata air ini mengalir dua sungai yang bermuara ke laut. Warga setempat menamai sungai-sungai tersebut Sundano dan Kokiap, percaya bahwa mata air ini adalah jelmaan jenazah pasangan tersebut.
BACA JUGA:6 Danau Terluas di Sumatera yang Memiliki Peran Penting Dalam Kehidupan Manusia
Mereka menduga bahwa saat perahu pecah di dalam tanah, tubuh pasangan tersebut terlempar dan terpisah pada posisi kedua mata air.
Kisah tragis ini menimbulkan keanehan. Setiap bulan, air dari mata air mengalir ke lubang besar, menyebabkan seluruh daratan terendam banjir yang membentuk Danau Tendetung.
Setelah banjir surut, ikan-ikan muncul di daerah kering dan membuat warga setempat datang untuk memancing dan berwisata di danau tersebut.
BACA JUGA:Legenda Danau Maninjau, Kisah Cinta Tak Direstui Hingga Kutukan Ikan Bujang Sembilan
Air di sungai Sundano dan Kokiap kadang menjadi keruh, dan warga menggunakan perubahan warna air sebagai indikator kapan danau mulai mengering atau penuh. (**)