Masyarakat Minang Ingin Membentuk 5 Kabupaten Baru di Sumatera Barat, Ini Nama Daerahnya
radarselatan.bacakoran.co - Wacana pembentukan daerah otonomi baru di Indonesia kembali mengemuka.
Terbaru masyarakat Minang menginginkan pembentukan 5 kabupaten baru di Provinsi Sumatera Barat.
Daerah yang diinginkan menjadi kabupaten baru tersebut umumnya memiliki wilayah luas dan jumlah penduduk yang signifikan.
Atas dasar inilah masyarakat minang menginginkan pembentukan 5 kabupaten baru dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:7 Orang Terkaya Di Sumatera Barat Tahun 2024, Ushanya Menggurita di Berbagai Daerah, Ini Orangnya
BACA JUGA:7 Kota Terdingin di Pulau Sumatera, Pagar Alam Nomor 1, Ini Daftar Kotanya
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2007 tentang tata cara pembentukan, penghapusan, dan penggabungan daerah, salah satu syarat pembentukan daerah otonomi tingkat kabupaten adalah setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan pemerintahan selama 7 tahun, serta memenuhi persyaratan lainnya.
Meskipun masih ada pro dan kontra mengenai rencana pemekaran 5 daerah di Sumatera Barat ini, diharapkan calon-calon kabupaten baru ini dapat lebih mensejahterakan penduduk setempat.
BACA JUGA:Anggota Presidium Pemekaran Kabupaten Kecewa dengan DPRD dan Bupati Seluma
BACA JUGA:15 Kota Terdepan di Indonesia, Bandar Lampung dan Bengkulu Tak Termasuk, Ini Daftarnya
Berikut adalah 5 usulan calon kabupaten baru di Sumatera Barat:
1. Kabupaten Agam Tuo
Kabupaten Agam, yang dulunya beribu kota di Bukittinggi, juga menginginkan pemekaran.
Salah satu alasan utama pemekaran adalah letak geografisnya yang terbagi menjadi dua wilayah yakni pesisir dan dataran tinggi di sekitar Bukittinggi.
Nama calon kabupaten baru ini belum sepenuhnya ditentukan, namun diusulkan sebagai Kabupaten Agam Tuo atau Kabupaten Agam Timur.
Wilayah yang akan bergabung mencakup Kecamatan Ampek Angkek, Candung, Baso, Kamang Magek, Dilatang Kamang, Banu Ampuh, Sungai Pua, Koto Malalak, dan Kecamatan Matua.
Rencananya, ibukota akan berada di Nagari Koto Tangah (Kecamatan Tilatang Kamang) atau Nagari Balingka (Kecamatan Ampek Koto).
Jika terbentuk, Kabupaten ini akan menjadi yang terkecil di Sumatera Barat dengan luas 648,56 km² dan populasi sekitar 290.448 jiwa.
Saat ini sudah ada beberapa lembaga keuangan dan perguruan tinggi di wilayah ini, meski fasilitas kesehatan seperti rumah sakit masih kurang.
Panitia pembentukan kabupaten baru di Sumatera Barat terus mengumpulkan dukungan dari Nagari-Nagari terkait.
BACA JUGA:Kota Paling Terisolir Di Dunia, Berada Di Tengah Gunung Api Aktif, Ini Nama Kotanya
2. Kabupaten Pasaman Utara
Calon Kabupaten Pasaman Utara diusulkan sebagai pemekaran dari Kabupaten Pasaman Barat, yang sendiri baru dimekarkan dari Kabupaten Pasaman 18 tahun lalu.
Wilayah Pasaman Utara memiliki kekayaan budaya yang beragam dengan penduduk multi etnis, seperti Mandailing, Melayu, Minang, dan Jawa.
Rencananya, enam kecamatan akan bergabung: Gunungtulah, Sungai Aur, Lembah Melintang, Koto Balengka, Sungai Beremas, dan Ranah Batahan.
Ibukota calon kabupaten ini akan berada di Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang.
Saat ini sudah tersedia beberapa lembaga keuangan, satu rumah sakit tipe D, dan satu perguruan tinggi.
Jika terbentuk, luas wilayahnya akan mencapai 2.224 km² dan menjadikannya sebagai kabupaten dengan luas terkecil kelima di Sumatera Barat.
Populasi saat ini sekitar 197.173 jiwa. Panitia pemekaran sudah dibentuk dan diharapkan dapat memberikan kemakmuran bagi penduduknya.
BACA JUGA:3 Kota Terunik di Indonesia, Tidak Boleh Memakai Kendaraan Bermotor Hingga Berdiri Di Atas Papan
BACA JUGA:4 Jenis Sapi Terunik Di Dunia, Tubuh Mungil dan Lincah, Dijuliki Sapi Terkecil di Dunia
3. Kabupaten Renah Indojati
Kabupaten Pesisir Selatan saat ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km², yang empat kali lebih luas dibandingkan Kabupaten Padang Pariaman.
Masyarakat di bagian selatan kabupaten ini menginginkan pemekaran menjadi Kabupaten Renah Indojati.
Calon kabupaten ini mencakup enam kecamatan: Pancung Soal, Air Pura, Basa Ampek, Balai Tapan, Rena, Ampek Bulu, Tapan Lunang, dan Silaut.
Ibu kota calon kabupaten ini akan berada di Nagari Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, yang berjarak 60 km dari Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
Saat ini sudah ada satu rumah sakit tipe D dan lima lembaga keuangan di wilayah ini.
Namun, belum ada perguruan tinggi. Dengan populasi sekitar 116.325 jiwa, calon kabupaten ini masih memerlukan tambahan penduduk atau program transmigrasi untuk memenuhi syarat pembentukan kabupaten baru.
BACA JUGA:Salah Satu Tempat Wisata Paling Populer Di Lampung, Ini Keunikan Pulau Pisang
BACA JUGA:Unik, Rumah Rumput Di Islandia, Indah Nyaman Dan Sejuk, Seperti Ini Penampakannya
4. Kabupaten Lima Puluh Kota
Para tokoh masyarakat dan ninik mamak di Kabupaten Lima Puluh Kota juga mengusulkan pemekaran di wilayah ini.
Rencananya, calon kabupaten ini akan mencakup tujuh kecamatan yakni Gunung Ome, Suliki, Kapur IX, Pangkalan, Koto Baru, Bukit Barisan, Guguk, dan Mungka.
Jumlah penduduk calon kabupaten ini mencapai 172.482 jiwa dengan luas wilayah 2.213,6 km².
Meskipun pemekaran ini masih sebatas wacana, sudah dilakukan beberapa rapat kecil antara pembuka adat dan masyarakat setempat untuk membahasnya.
BACA JUGA:7 Orang Terkaya Di Sumatera Barat Tahun 2024, Ushanya Menggurita di Berbagai Daerah, Ini Orangnya
BACA JUGA:7 Kota Terdingin di Pulau Sumatera, Pagar Alam Nomor 1, Ini Daftar Kotanya
5. Kabupaten Kepulauan Mentawai
Setelah 20 tahun dimekarkan dari Kabupaten Padang Pariaman, ada usulan untuk memekarkan Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi tiga kabupaten baru.
Namun, proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan calon-calon kabupaten lainnya.
Usulan ini masih memerlukan banyak pembenahan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, namun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kepulauan tersebut. (**)
- Tag
- Share
-
-
