Irigasi Rusak, Petani di Desa Tambangan Bengkulu Selatan Tak Bisa Garap Sawah
KEKERINGAN: Foto hamparan sawah kekeringan dan tidak bisa ditanami padi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU SELATAN - Sejak beberapa tahun terakhir saluran irigasi yang mengairi sawah warga Desa Tambangan Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan rusak.
Akibatnya lahan sawah petani di hamparan Tanjung Tambang kekurangan pasokan air, sehingga puluhan hektar lahan sawah tersebut tidak bisa digarap secara maksimal oleh petani.
“Irigasi itu rusak sekitar lima tahun lalu, akibatnya air tidak bisa lagi mengali ke sawahr. Lahan sawah kekeringan, tidak bisa ditanam padi,” kata Rido Hidayat, salah seorang warga Desa Tambangan.
Dikatakan Rido, siring irigasi tersebut rusak akibat diterjang banjir tahun 2019 lalu. Usulan perbaikan sudah sering disampaikan ke pemerintah, namun belum ada respon.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Jaga Kekompakkan Antar ASN Dengan Menggelar Pengajian Rutin
Padahal warga sangat berharap irigasi itu diperbaiki agar sawah bisa teraliri air.
Akibat lahan sudah tidak memungkinkan lagi ditanami padi akibat kekeringan, banyak petani yang mengalihfungsikan lahannya menjadi kebun kelapa sawit.
Ada juga sebagian yang ditanami jagung dan jenis tanaman sayuran lainnya.
BACA JUGA:11 SMP di Seluma Dapat Kucuran DAK, Total Anggaran DAK Rp 15,9 Miliar, Ini Sekolahnya
“Total ada sekitar 50 hektar sawah kekeringan akibat irigasi rusak. Petani pun mengalih fungsikan lahan sawah menjadi kebun sawit. Soalnya mau tanam padi tidak bisa, karena tidak ada air,” ungkapnya.
Ia berharap perbaikan irigasi tersebut menjadi prioritas. Sehingga sawah bisa teraliri air, petani pun dapat menggarap sawah.
BACA JUGA:Ngaku Legowo, Kades Dusun Baru Nonaktif Batal Gugat ke PTUN, Ibran: Saya Anggap Ini Teguran
Sebab jika seluruh lahan sawah ini nanti alih fungsi menjadi kebun sawit, akan menjadi ancaman bagi ketahanan pangan daerah. (yoh)