Sejarah Islam Di Bengkulu, Ini 10 Ulama Pelopor Penyebar Islam Di Bumi Rafflesia

MASJID: Masjid Al Manar peninggalan Syech Muhammad Amin di Bengkulu Selatan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Sejarah dan peradaban islam di Bengkulu memang tidak sepopuler daerah lain seperti Aceh di SUmatera dan di pulau Jawa.

Namun perlu diketahui bahwa Bengkulu juga memiliki sejarah perkembangan islam yang menarik untuk dibahas.

Setidaknya ada 10 ulama besar yang berperan penting dalam penyebaran islam di Bengkulu.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Urutan Pemupukan Kelapa Sawit Agar Subur dan Berbuah Lebat

Sebagian besar ulama itu wafat dan dimakamkan di Bengkulu, namun ada juga yang kembali ke daerah asalnya.

Penyebaran islam di Bengkulu sudah dimulai sejak abad ke 14. Penyebaran agama islam di Bengkulu melalui berbagai corak dan tradisi masyarakat lokal.

Sehingga keberadaan agam islam waktu itu cepat diserap oleh amsyarakat.

Berikut 10 ulama yang berperan besar dalam penyebaran islam di Bengkulu.

BACA JUGA:11 SMA Negeri Yang Bisa Menjadi Pilihan Bagi Tamanatan SMP di Bengkulu Selatan, 4 Sekolah Bersaing Ketat

1. Imam Maulana Ichsad (tahun 1336)  

Dia adalah ulama keturunan Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Berdasarkan catatan sejarah, Imam Maulana pertama datang ke Bengkulu menetap di Bandar Sungai Serut Bengkulu pada tahun 1336 M.

Kemudian dia mulai menyebarkan ajaran islam di Bengkulu, dia juga dikenal sebagai pelopor pelaksana upacara Tabut di Bengkulu.

Setelah lama berdakwah di bengkulu akhirnya dia kembali ke daerah asalnya di Arab Saudi.

BACA JUGA:Harga Gabah Dinilai Tak Sesuai, Kebanyakan Petani di Daerah Memilih Tanam Jagung

2. Syekh Abdurrahman

Merupakan salah satu ulama yang ikut rombongan dari Imam Maulana Ichsad dan berdakwah di Bengkulu.

Berdasarkan catatan sejarah, ulama satu ini Wafat pada hari Kamis tanggal 12 April 1336 M/ 21 Sya’ban 736 H.

Kemudian dimakamkan di Karbela Bengkulu.

3. Syahbudin Abdullah (Sabedan)

Tokoh agama yang melakukan dakwah di Bengkulu dan pelanjut tradisi tabut dari Maulana Ichsad, Bakar dan Imam Sobari.

Ulama satu ini juga wafat di Bengkulu dan dimakamkan di Karbela Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Amankan Tersangka Perambahan Hutan dan 1 Unit Buldozer

4. Syekh Burhanudin Imam Senggolo

Sebagai tokoh agama  yang berikutnya mempertahankan dan melanjutkan tradisi Tabut di Bengkulu, hingga masa sekarang perayaan tradisi Tabut tetap berlangsung dan terus dilestarikan kepada para keturunan, anak cucu beliau.

Dimakamkan di Karbela Kota Bengkulu.

5. Syech Mutla

Dia berdakwah di Mukomuko. Makamnya berada di Desa Sungai Gading Kec Selagan Raya Kab Muko-Muko.

Makam tersebut ditandai dengan dua nisan batu berbentuk silindris dan jirat makam dari susunan batu andesit tanpa spesi.

Makam ini sudah diberi cungkup sehingga dapat menimalisir pengaruh perubahan cuaca.

Nisan bagian utara dengan tinggi 34 cm dan bagian selatan dengan ketinggian 27 cm. Dibagian dalam kedua nisan tersebut diletakan kerang. Jarak antar nisan 6 meter.

BACA JUGA:Kafilah MTQ Bengkulu Selatan Optimis Bisa Rebut Posisi Juara MTQ Provinsi

6. Tengku Malim Muhidin (1417)

Seorang da’i dari Aceh yang datang ke Gunung Bungkuk Sungai Serut Awi, kawasan Lematang Ulu.

Dia berhasil mendalamkan Islam kepada Ratu Agung, penguasa Kerajaan Sungai Serut saat itu.

7. Imam Padang

Imam Padang berdakwah di Mukomuko. Makamnya berjarak 200 meter dari Sungai Selagan.

Ukuran jirat yaitu panjang 490cm, lebar 200 cm dan tebal 39 cm. Kedua nisan terbuat dari monolit dengan orientasi utara-selatan.

BACA JUGA:35 Siswa SPN Polda Bengkulu Jalani Latja di Polres Bengkulu Selatan

8. Syech Muhammad Alim

Dia berdakwah di Bengkulu Tengah. Makamnya berada di kompleks raja-raja Sungai Lemau.

Lokasinya dekat dengan Balai Buntar, berjarak 75 meter.

Dahulunya kompleks pemakaman ini nisan-nisannya terbuat dari batu-batu karang, yang disebut “ Batu Aceh ”.
Terdapat juga makam Raja Aria, makam Baginda Maharaja Sakti, makam Putri Gading Cempaka, makam Pangeran Maksah, makam Haris Fadilla, dan makam-makam lainnya.

9. Syech Abdur Rahman

Dakwahnya di Bengkulu Utara dan makamnya disebut juga dengan nama Keramat Pantai dekat dengan Muara Sungai Hitam.

Dia berdakwah di Bengkulu dan berhasil memperluas pengetahuan agama islam masyarakat di daerah Bengkulu khususnya kawasan muara Sungai Hitam.

BACA JUGA:Menarik, Buka Kawasan Kuliner Halal di Pantai Panjang Bengkulu,Wisatawan Bisa Nikmati Kuliner Bengkulu

10. Syekh Muhammad Amin

Syech Muhammad Amin berasal dari pulau Nias Sumatra Utara. Ia berdakwah dari Padang, Palembang, Kota Bengkulu hingga di Manna Bengkulu Selatan.

Ulama ini mendirikan Masjid Al-Manar di kawasan Wisata Pasar Bawah Kelurahan pasar Bawah Kecamatan pasar Manna Bengkulu Selatan.

Semasa berdakwah, Syech Muhammad Amin berhasil memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang agama islam kepada masyarakat Bengkulu Selatan.

Kemudian dia wafatnya tahun 1920 makamnya berada dekat dengan Masjid Almanar yang dia dirikan di Kel Pasar Bawah Kec Pasar Manna. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan