Catatan Sejarah Orang Indonesia Melaksanakan Ibadah Haji, Bratalegawa Yang Pertama, Bukan Orang Sembarangan

JEMAAH HAJI: Penampakan jemaah haji jaman dulu-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Sejarah mencatat bahwa orang Indonesia sudah sejak lama melaksanakan ibadah haji.

Bahkan sudah ada umat Islam di Indonesia yang menunaikan ibadah haji ini jauh sebelum Indonesia merdeka.

Berdasarkan catatan sejarah yang tertuang dalam naskah Caruban Nagari dan Negara Kertabumi, orang Nusantara (nama Indonesia kala itu) yang pertama menginjakkan kaki di Makkah adalah Bratalegawa.

BACA JUGA:Bupati Konsolidasi ke Kementerian Perindustrian Untuk Peningkatan TBS Sawit Menjadi Minyak Full Nutrisi

Bratalegawa menginjakkan kaki di tanah suci Makkah pada Abad ke 13 atau sekitar tahun 1380 masehi.

Pada masa itu belum banyak orang Nusantara yang memeluk agama islam. Masyarakat Nusantara masih menganggap kuburan para leluhur, gunung, gua, dan hutan tertentu sebagai tempat untuk mencari ilmu atau kekuasaan.

Bratalegawa orang Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di Makkah itu ternyata bukanlah orang sembarangan.

BACA JUGA:Hebat! Empat Pelajar Bengkulu Diutus Ikut Seleksi Paskibraka Nasional, Ini Nama dan Asal Sekolahnya

Dikutip dari beberapa sumber, disebutkan kalau Bratalegawa adalah putra Raja Galuh, Mangkubumi Suradipati (Prabu Bunisora, yang dikenal dengan julukan Kuda Lalean).

Selain naskah Caruban Nagari beberapa catatan sejarah lainnya menguatkan jika orang Indonesia sudah sejak abad ke 19 dan abad ke 20 berdatangan ke Makkah.

Selain menunaikan ibadah haji banyak juga orang Indonesia yang menetap di Kota Makkah untuk mempelajari agama Islam.

BACA JUGA:Angin Segar Terpa Petani Kopi Indonesia, Harga Kopi Akan Mahal Dalam Waktu Lama, Ini Penyebabnya

Seorang peneliti asal belanda Martin Van Bruinen, menyebutkan sekitar 10 persen hingga 20 persen jemaah haji pada masa itu berasal dari Nusantara, bahkan pada tahun 1920, jumlahnya mencapai 40 persen.

Sekitar tahun 1860 jumlah orang Indonesia yang tinggal di Kota Makkah semakin banyak.

Sehingga kala itu bahasa Melayu menjadi bahasa kedua di Kota Mekah setelah bahasa Arab.

Kemudian pada tahun 1556 Masehi, ada catatan berbahasa Portugis yang menyebutkan lima kapal besar Aceh yang berlabuh di Jeddah.

BACA JUGA:3 Pemukiman Menakjubkan Tersembunyi di Gurun Pasir, Masyarakatnya Hidup Sejahtera, Ini Nama Daerahnya

Aceh, yang dikenal dengan ketaatan penduduknya dalam menjalankan syariat Islam, menjadi tempat kelahiran banyak ulama besar yang mengajarkan ilmu agama secara turun-temurun.

Pangeran Abdul dohar, putra Sultan Tirtayasa pada abad ke-17, disebutkan menjadi orang Indonesia pertama yang melaksanakan ibadah haji, berangkat pada tahun 1630 Masehi.

BACA JUGA:Suzuki Kembali Bikin Kejutan, Rilis Mobil Baru Harga Rp 105 Juta, Pemakaian BBM Super Irit, Ini Mobolnya

Pada abad ke-19 dan ke-20, perjalanan haji memerlukan waktu yang lama dan penuh bahaya. Para calon jemaah haji harus menempuh perjalanan laut yang berisiko tinggi, menggunakan perahu layar yang tergantung pada musim.

Mereka bersandar di Aceh, pelabuhan terakhir di Indonesia, sebelum melanjutkan perjalanan ke tanah suci. (**)

Tag
Share