Kesadaran Minim, Budaya “Mising Idar” Masih Terjadi

Camat Kedurang, Inbima Kasiri,S.Pt,M.Ling-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Masih minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup sehat, membuat budaya “mising idar” masih banyak dilakukan masyarakat.

Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan terus berupaya mengentaskan buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) di setiap desa di 11 kecamatan yang ada.

BACA JUGA:PPDB Dimulai Juli, Catat Ini Aturan Lengkapnya

Sebab pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan dan menjadi faktor penyebab stunting. 

Perubahan perilaku hidup sehat di pedesaan yang semula masih kental dengan buang air besar di sembarang tempat diharapkan mampu dibenahi dengan meningkatkan kualitas sanitasi yang ada.

BACA JUGA:Anjing Liar Makin Banyak, GHPR Terus Bertambah

Sebab selama ini kesadaran akan bahaya mising idar terutama di desa masih dinilai minim, sehingga kegiatan tersebut tetap terjadi.

"Salah satunya kami di Kecamatan Kedurang ini masih ada masyarakat yang ekonominya mampu tapi enggan membuat WC dan tetap buang air besar sembarangan," ujar Camat Kedurang, Inbima Kasiri,S.Pt,M.Ling.

BACA JUGA:Anggota DPRD Kaur Diberi Tambahan Waktu Kembalikan TGR

Lebih lanjut, Inbima mengatakan di Kecamatan Kedurang masih ada 4 desa yang belum dinyatakan Desa ODF.

Adapun 4 desa tersebut yaitu Desa Lawang Agung, Durian Sebatang, Muara Tiga Ilir dan Muara Tiga.

"Budaya buang air besar sembarangan ini wajib dirubah dengan tujuan untuk kualitas hidup yang lebih sehat," katanya.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Inbima juga menyampaikan kalau pihaknya akan terus berupaya memanfaatkan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang telah dibangun pemerintah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan