Anjing Liar Makin Banyak, GHPR Terus Bertambah
Ilustrasi-IST-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Jumlah warga yang mengalami gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Kabupaten Kaur terus bertambah.
Hal ini tak luput dari terus bertambahnya jumlah anjing liar yang berkeliaran di pemukiman penduduk. Hingga akhir Mei ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur mencatat sudah 29 laporan kasus GHPR.
BACA JUGA:Anggota DPRD Kaur Diberi Tambahan Waktu Kembalikan TGR
"Ini semuanya gigitan anjing, kami prihatin dengan hal ini, harapan kami kepada masyarakat tidak melepaskan anjing peliharaan di pemukiman penduduk," kata Sub Koordinator Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kabupaten Kaur, Benni Siska Sari.
Ia menyebut paling banyak kasus terjadi di bulan April yakni 12 kasus. Kasus paling banyak di wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning. Semua warga yang mengalami GHPR sudah ditangani oleh tim medis dan mendapat vaksin anti rabies (VAR).
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Kembali Raih Opini WTP dari BPK
"Tidak ada korban jiwa. Kami imbau kepada masyarakat jika digigit atau dicakar hewan penular rabies segera datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk emndapatkan VAR," tambahnya.
Sementara tahun 2023 lalu, terdapat 75 kasus GHPR di Kaur. Rerata korban digigit atau dicakar oleh hewan peliharaan sendiri seperti anjing, kucing dan monyet.
BACA JUGA:Kades Dusun Baru Diberhentikan Sementara, Tapi SK Pemberhentian Belum Juga Diterbitkan
Dari total kasus tahun 2023, hamper seperuhnya yerjadi di Kecamatan Tanjung Kemuning dan Kecamatan Kaur Tengah. Dijelaskannya, rabies sangat berbahaya bagi manusia.
Jika virus rabies yang ditularkan oleh hewan sudah menyebar ke tubuh manusia, bisa memicu terjadinya kematian dalam waktu singkat," tutupnya. (jul)