Heboh Guru SD Dilaporkan Rundung Peserta Didik, Disdikbud Bengkulu Selatan Turunkan Tim Khusus!
LAPORKAN: Pihak keluarga korban dugaan aksi buli oknum guru SDN 82 Bengkulu Selatan melapor ke Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Selasa (30/4) pagi-Rezan/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kehebohan dugaan aksi perundungan yang dilakukan oknum guru SDN 82 terhadap peserta didiknya membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Selatan menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan.
Kabid SD Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Zero Kurniawan, S.Sos mengaku akan mengungkap kebenaran laporan dugaan aksi perundungan yang dilaporkan salah seorang wali murid tersebut.
BACA JUGA:Tabligh Akbar, Pemkab Bengkulu Selatan Bakal Hadirkan Ustaz Abdul Somad
“Kebetulan kemarin (Selasa, 30/4/2024) saya tidak berada di kantor. Jadi sementara saya wakilkan dengan Kasi. Namun keterangan sudah saya terima dari pihak korban. Bahkan Kepala SDN 82 sudah dipanggil,” jelas Zero.
Zero mengaku akan mempertemukan wali murid dengan oknum guru yang diduga melakukan perundungan tersebut serta para guru dan kepala sekolah.
Zero tidak ingin masalah ini terus berlarut-larut hingga dapat merusak citra pendidikan maupun guru di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Peluang Kursus Gratis Di UPT BLK Bengkulu Selatan, Ini Jadwal dan Teknisnya
“Intinya akan kami cari fakta sebenarnya. Kalau memang ada yang salah, tentu dibenahi. Kami pastikan solusi terbaik,” imbuh Zero.
Kalaupun nanti apa yang disampaikan korban benar, Zero berjanji bakal memberikan teguran maupun sanksi sesuai bentuk pelanggaran yang dilakukan. Kalaupun nanti ada fakta lain yang muncul, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan korwas ataupun pihak lain.
“Mudah-mudahan cukup di sini saja, jangan sampai meluas. Karena kasihan anak didik sekolah,” tegas Zero.
BACA JUGA:Belum Banyak Yang Tahu, Ikan Nila Bukan Ikan Asli Indonesia, Ini Negara Asalnya
Diinformasikan sebelumnya, oknum guru SDN 82 Bengkulu Selatan berinisial Ra (50) dilaporkan orang tua murid atas dugaan perundungan kepada anak mereka yang duduk di kelas II.
Pengakuan orang tua murid tersebut, aksi perundungan terhadap anak mereka sudah beberapa kali dilakukan guru Ra.