Sidang Perdana Tindak Pidana Pemilu di Kaur, Hadirkan 15 Saksi Tanpa Terdakwa

radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Perkara dugaan tindak pidana Pemilu dengan terdakwa Toha (25) warga Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal, mulai disidangkan Pengadilan Negeri Bintuhan.

Pada sidang perdana, Selasa (2/4/2024), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 15 orang saksi dari 17 saksi yang diundang ke persidangan.

BACA JUGA:Okum Kabid Dinas Perindagkop-UKM Tak Hadiri Panggilan Polisi, Pelapor Ikutan Mangkir

Namun menariknya, persidangan tersebut malah tidak menghadirkan terdakwa yang hingga kemarin masih melarikan diri.

"Sesuai agenda, hari ini pembacaan surat dakwan dan pembuktian, Rabu besok pemeriksaan berkas, Kamis pembacaan putusan, bagaimana JPU sepakat?" ujar Hakim Ketua Ratna Sari, SH memimpin sidang perdana.

Adapun 15 saksi yang hadir meliputi Bawaslu, Panwascam, KPU, PPK, PPS, KPPS hingga pihak berkompeten.

BACA JUGA:Soal THR Pekerja Swasta, Ini Kata Dinas Nakertrans Bengkulu Selatan

Dari keterangan para saksi, mereka mengakui mengenal Toha dan menerangkan jika terdakwa mencoblos di TPS 003 Ulak Pandan dan TPS 001 Suku Tiga.

"Setelah sidang ditunda, agenda besok pemeriksaan berkas-berkas yang diperlukan," tegas Hakim.

Sayangnya meski sudah menghadirkan 15 saksi pada sidang perdana, namun JPU Novy Saputra, SH, Dwi Pranoto, SH, Van Barata Semenguk, MH, Dewanti Nur Indrati, SH dan Yunita Asri, SH, belum bisa menghadirkan terdakwa Toha yang kini masih masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Kaur.

BACA JUGA:Pastikan THR Terbayar, Disnaker Bakal Sidak Perusahaan

Namun hal ini dinilai tidak mempengaruhi proses hukum. Pasalya penanganan tindak pidana Pemilu, dapat menyidangkan tanpa terdakwa hadir.

Sebelumnya Kapolres Kaur AKBP H Eko Budiman, SIK, MIK, MSi, melalui Kasat Reskrim AKP J Manurung, MH, menegaskan terdakwa sudah masuk DPO Polres Kaur.

Penyidik sudah meminta pihak keluarga untuk menyerahkan Toha. Polisi juga meminta pihak keluarga tidak menutup-nutupi keberadaan Toha.