Jembatan Tanjung Aur II Rusak, Petani Sulit Keluarkan Hasil Pertanian
RUSAK: Kondisi Jembatan Desa Tanjung Aur II yang rusak parah akibat digerus arus Sungai Pino-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Akibat luapan Sungai Pino saat banjir bandang beberapa waktu lalu. Jembatan penghubung hamparan padi dan kebun karet di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya mengalami kerusakan parah.
Akibatnya, petani kesulitan mengeluarkan hasil pertanian mereka dari lahan yang berada di pedalaman. “Sampai sekarang belum ada perbaikan dari BPBD ataupun pihak lain. Padahal kami sangat butuh fasilitas ini,” ujar Kaur Keuangan Desa Tanjung Aur II, Biksan.
BACA JUGA:Tingkatkan Manajemen Perpusdes, Dinas Perpustakaan Gelar SPP TIK
Tidak ada jalur alternatif yang bisa dilewati petani untuk menjangkau areal pertanian tersebut. Petani hanya menunggu perhatian pemerintah untuk perbaikan lantai jembatan.
BACA JUGA:Ops Keselamatan Nala Dimulai, Masyarakat Harus Tertib Berlalu Lintas!
“Jembatan itu statusnya milik daerah, jadi kami (desa) tidak bisa ambil alih perbaikan. Namun, kalau nanti tetap tidak diperbaiki maka kami akan berupaya dengan alat dan bahan seadanya,” kata Biksan.
BACA JUGA:3 Parpol Berpeluang Besar Duduki Kursi Ketua DPR, Golkar Temple Ketat PDIP
Sementara itu, Ali Mudihan (54) petani setempat mengatakan untuk menjangkau sawah pihaknya terpaksa jalan kaki. Petani sangat berhati-hati melewati besi lantai jembatan dan dipastikan harus saling berpegangan satu sama lain.
BACA JUGA:Warga Talang Saling Ditemukan Membusuk di Dalam Rumah
“Kalau sebelum jembatan rusak, motor kami bisa langsung ke sawah. Sekarang terpaksa jalan kaki,” ucapnya.
BACA JUGA:5 Jabatan Eselon II dan Direktur RSM Yunus Bengkulu Dilelang
Masih kata Ali, tanpa adanya kendaraan membuat petani juga sulit membawa pupuk ke areal pertanian. Sehingga hamparan sawah banyak yang tertunda proses pemupukannya.
BACA JUGA:GRATIS! Kodim 0408 BSK Beri Makanan Sehat Kepada Peserta Didik SD
“Paling nanti diganti sementara dengan bilah bambu, meski ketahanannya tidak terlalu maksimal,” pungkas Ali. (rzn)