Tagih Utang, Kades Padang Serasan Dikeroyok Ayah dan Anak

TERKAPAR: Kondisi Kades Padang Serasan Kecamatan Pino Raya Wiwin usai dikeroyok warga-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Kades Padang Serasan Kecamatan Pino Raya, Wiwin (42) dikeroyok ayah dan anak berinisial U (45) dan E (22), warga Desa Tebat Kubu Kecamatan Kota Manna sekitar pukul 21.05 WIB, Kamis (4/1). Wiwin bahkan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan akibat luka yang dialami.

Zentri Juita (40),  istri korban, mengaku suaminya mengalami luka sayat dan memar di sekujur tubuhnya. “Suami saya dikeroyok saat menagih utang,” ungkap Zentri kepada Rasel, kemarin (5/1).

Disampaikan Zentri, suaminya berupaya menagih utang kepada U yang meminjam uang Rp 20 juta kepadanya sudah cukup lama. Awalnya, Wiwin menghubungi U melalui telepon untuk meminta uangnya segera dikembalikan. Namun beberapa kali ditelepon, U tidak mengangkat panggilan Wiwin.

Wiwin tetap berupaya menghubungi U via telepon. “Ada waktu diangkat ternyata anaknya yang angkat telepon,” sambung Zentri.

Namun bukannya berusaha melunasi tagihan, E mengancam Wiwin untuk tidak menagih utang kepada ayahnya. Bahkan E, beber Zentri, menantang suaminya untuk berkelahi jika terus menagih utang.

Merasa uang tersebut sudah cukup lama dipinjam oleh E, Wiwin yang juga menjadi pengusaha pengepul TBS kelapa sawit mengajak salah seorang karyawannya mendatangi rumah U di kawasan Desa Tebat Kubu sekitar pukul 19.15 WIB, Kamis (4/1) malam.

Setiba di rumah U, Wiwin dan karyawannya disambut oleh E. Awalnya E mengaku jika ayahnya tidak berada di rumah. Tapi Wiwin dan karyawannya tidak percaya sehingga memilih untuk menunggu di teras rumah U.

Saat Wiwin dan seorang karyawannya itu berada di teras rumah, U tiba-tiba keluar menemui mereka. Namun U membawa senjata tajam (sajam) jenis pisau dan keris. 

Dengan nada marah, U menyatakan penolakan terhadap Wiwin. Tak ingin ribut lebih lama, Wiwin dan karyawannya berupaya meninggalkan lokasi.

Naas, saat berupaya keluar dari rumah U, Wiwin tersandung di teras hingga terjatuh. Saat Wiwin tengah terjatuh itulah, U dan anaknya, E, melakukan pengeroyokan terhadap korban.

“Suami saya sempat ingin menghindari pengeroyokan, tapi dia terjatuh dan langsung dipukuli oleh U dan E. Saat suami saya sudah lemas, malah tetangga mereka ikutan datang dan mengeroyok suami saya, ," ujar Zentri.

Zentri mengatakan suaminya mengalami luka sayat di tangan kiri, memar di wajah dan bagian kepala. “Untungnya anak buah suami saya masih sempat menyelamatkan dan membawa lari menggunakan motor. Suami saya langsung dibawa ke Polres untuk melapor, lalu ke rumah sakit," sambung Zentri.

Setibanya di rumah sakit, Wiwin sempat mengalami penuruan kesadaran. "Suami saya terus muntah-muntah, badan sulit digerakkan karena sakit. Terus terang saya tidak terima pengeroyokan ini," tegas Zentri. 

Dirinya memastikan akan menempuh jalur hukum atas kejadian yang menimpa suaminya. Zentri menolak upaya mediasi apapun dari pihak keluarga U. "Kami tidak mau damai, para pelaku harus ditangkap dan diproses hukum," pungkas Zentri. (rzn)

Tag
Share