Ini Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya, Jadi Tidak Perlu Terlalu Khawatir

Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya umumnya lunak dan tidak terasa sakit-istimewa-halodoc

RadarSelatan.bacakoran.co - Benjolan di leher seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama jika muncul secara tiba-tiba. Meski begitu, tidak semua benjolan adalah pertanda kondisi serius.
Faktanya, banyak benjolan di leher yang bersifat jinak atau tidak berbahaya. Oleh sebab itu, kamu perlu mengetahui perbedaan antara benjolan jinak dan ganas supaya bisa mengambil tindakan yang tepat.

BACA JUGA:Motor Keren, Harga Cuma Rp 18 Jutaan, New Yamaha Jupiter Cross Motor Tangguh dan Macho

BACA JUGA:Fakta Menarik Danau Kumbang Di Provinsi Jambi, Danau di Atas Puncak Gunung Yang Mempesona

Benjolan yang tidak berbahaya biasanya memiliki karakteristik tertentu. Berikut ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya secara umum:
1. Konsistensi Lunak atau Kenyal
Benjolan yang tidak berbahaya cenderung memiliki konsistensi yang lunak atau kenyal saat disentuh, contohnya seperti lipoma atau jaringan lemak di bawah kulit.
Jenis benjolan ini biasanya lembut dan mudah digerakkan. Lipoma merupakan salah satu jenis benjolan jinak yang paling sering ditemukan di leher.

BACA JUGA:Tak Disangka Daerah Di Bengkulu Ini Memiliki Cadangan Emas, Potensinya Cukup Besar, Ini Lokasinya

BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pulau Pagang, Pemandangan Bawah Lautnya Sangat Mempesona, Cocok Tempat Liburan Tahun Baru

2. Dapat Digerakkan
Benjolan jinak biasanya tidak melekat kuat pada jaringan di sekitarnya, sehingga mudah digerakkan dengan jari. Berbeda dengan benjolan ganas yang cenderung menempel erat dan sulit digerakkan.
3. Tidak Nyeri
Ciri lain dari benjolan di leher yang jinak adalah tidak menyebabkan rasa sakit, kecuali jika tertekan atau teriritasi.
Sebagai contoh, kista sebaceous yang sering muncul di area leher biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri kecuali jika terjadi infeksi.
4. Ukuran Stabil
Benjolan jinak biasanya memiliki ukuran yang stabil dan tidak bertambah besar secara signifikan dalam waktu singkat.
Jika benjolan tidak menunjukkan perubahan ukuran selama beberapa minggu atau bulan, kemungkinan besar tidak berbahaya.

BACA JUGA:Pulau Mandeh di Sumatera, Pemandangan Alam Pesisir Yang mempesona, Dijuluki Raja Ampatnya Pulau Sumatera

BACA JUGA:Bukan Benih Sembarangan, 2 Varietas Ini Sangat Unggul dan Diburu Petani, Ini Perbandingannya

5. Tidak Disertai Gejala Sistemik
Benjolan yang tidak berbahaya seringkali tidak disertai gejala lain seperti demam, penurunan berat badan drastis, atau kesulitan menelan.
Misalnya, pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

BACA JUGA:Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Benteng Terakhir Flora dan Fauna, Sebagian Terancam Punah

BACA JUGA:2 Padi Hibrida Unggul dengan Produksi Tinggi, Malai Super, Idaman Petani Indonesia

6. Muncul setelah Cedera atau Infeksi Ringan
Kadang-kadang, benjolan muncul setelah cedera kecil atau infeksi lokal seperti flu. Pembesaran kelenjar getah bening adalah respons terhadap infeksi.

Editor: Suswadi AK

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan