Padi Unggul Tidak Disukai Hama Tikus dan Burung Pipit, Bobot Bulirnya Berat Dijamin Menguntungkan

Padi unggul yang tahan serangan pipit dan tikus-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Saat ini sudah tersedia berbagai jenis benih padi unggul di pasaran. Namun petani tetap harus memilih benih yang dianggap paling cocok dengan lahan yang akan diolah.

Kemudian petani juga harus pintar mencari benih padi unggul yang tidak disukai oleh hama, mulai dari hama tikus hingga burung pipit.

Hama tikus merupakan pengerat batang. Biasanya tikus akan memotong batang padi yang sudah besar dan hampir berbuah.

BACA JUGA:Padi Polton, Varietas Unggul Terbaru, Varietas Yang Diprediksi Mendomninasi Tahun 2025

Dengan maraknya serangan hama tikus, tentu akan berdampak negatif terhadap hasil panen.

Begitu juga dengan hama burung pipit, burung pipit akan menyerang buah padi mulai dari padi berbuah hingga buahnya matang.

Burung pipit ini merupakan hewan yang hidup berkoloni, satu koloni bisa mencapai ratusan bahkan ribuan ekor.

Bisa dibayangkan jika satu atau dua koloni burung pipit yang berjumlah ribuan itu menyerang tanaman padi.

Tentu efek kerusakannya akan luar biasa.

BACA JUGA:Ingin Untung, Petani Wajib Tanam 3 Padi Ini, Panen Cepat Hasil Melimpah

Padi unggul yang sudah terbukti tidak disukai tikus dan burung pipit adalah varietas MR 297.

Padi ini terbukti aman dari serangan pipit dan tikus, serta menghasilkan bobot yang luar biasa.

Pada umur 47 hari, padi ini sudah menunjukkan perkembangan yang sangat baik.

Meskipun terlihat dari jalan seolah belum keluar malai, kenyataannya malai sudah muncul sekitar 75% dan tersembunyi dengan rapat di balik daun.

BACA JUGA:Padi MR 269, Anakan banyak, Bulir Lebat dan Tahan Blast, Berikut 8 Keunggulannya

Bahkan pada musim kemarau, pertumbuhannya tetap merata, dengan daun yang hijau dan batang yang kuat.

Untuk perawatan, hanya memberikan sedikit pupuk—hanya 130 kg untuk lahan setengah hektar—tetapi hasilnya luar biasa.

Daun dan batangnya tetap hijau, tumbuh dengan sehat, dan sangat bersih.

Padi ini memang dikenal dengan kemampuannya bertahan terhadap serangan hama seperti wereng, berkat batangnya yang kokoh dan hijau.

BACA JUGA:7 Keungulaan Padi Inpari 32 Premium, Tahan Penyakit, Nasi Pulen dan Hasil Melimpah

Malai tersembunyi rapat di dalam daun, menjadikannya pilihan terbaik untuk daerah yang rawan serangan burung pipit.

Pada usia 60 hari, padi ini sudah mengeluarkan malai, yang panjang-panjang dan menghasilkan bulir yang banyak per malai.
Anakan yang dihasilkan produktif, mencapai 20-25 anakan. Meski saya tidak mengutamakan anakan musim ini karena kekhawatiran soal air dan pupuk, hasilnya tetap luar biasa dengan anakan yang tetap berkembang.

BACA JUGA:Padi Zizania, Padi Galur Baru, Malai Panjang, Hasil Melimpah, Diburu Para petani Milenial

Untuk jarak tanam, direkomendasikan sedikit lebih rapat, sekitar 27,5 x 27,5 cm, karena daun padi ini tumbuh tegak tanpa mekar. Jika menggunakan jarak 30 x 30 cm juga tidak masalah, karena batangnya lebih kuat dan tidak terlalu tinggi.

Padi ini sangat cocok untuk lahan yang membutuhkan ketahanan terhadap hama dan cuaca yang tidak menentu. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan