Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Belakang Telinga
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Namun, jika sampai mengalami pembengkakan apa saja yang menjadi penyebabnya?-istimewa-halodoc
RadarSelatan.bacakoran.co - Pernahkah kamu merasakan seperti ada bengkak di belakang telinga dan makin lama makin membesar? Jika iya, mungkin saja gangguan ini disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Namun, jika sampai mengalami pembengkakan, apa saja yang menjadi penyebabnya?
Setiap manusia memiliki ratusan kelenjar getah bening kecil di seluruh tubuhnya.
BACA JUGA:Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh, Waspada Penyakit Ini
BACA JUGA:Ini Penyebab Tenggorokan Terasa Gatal saat Batuk
Kelenjar ini bersamaan dengan pembuluh getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Kelenjar getah bening memiliki sel-sel kekebalan yang dapat membantu tubuh untuk bertahan melawan penyakit. Cairan pada getah bening berguna untuk menghilangkan zat berbahaya yang menyerang.
Saat kelenjar getah bening bekerja, cairan akan terkuras habis. Jika terjadi gangguan, penumpukan cairan dapat terjadi yang menyebabkan bengkak.
Pembengkakan kelenjar getah bening mungkin saja hanya terasa benjolan kecil saat disentuh atau bahkan menyakitkan.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Tegaskan Semua OPD Harus Tindaklanjuti SAKIP
BACA JUGA:Jangan Tertipu, Ini 5 Ciri Ciri Gula Aren Asli
Apa saja sih penyebab dari pembengkakan kelenjar getah bening yang berada di belakang telinga? Berikut beberapa penyebabnya:
1. Infeksi Telinga
Salah satu penyebab dari pembengkakan kelenjar getah bening di belakang telinga adalah terjadinya infeksi pada telinga.
Pembengkakan ini dapat terjadi bukan hanya di belakang tetapi mungkin juga di depan telinga.
Saat masalah ini terjadi, kamu mungkin juga mengalami sakit telinga disertai demam.
Telinga dapat mengalami infeksi akibat cairan yang menumpuk di dalamnya. Kondisi ini dapat disebabkan alergi, infeksi sinus, atau flu.
2. Mastoiditis
Saat kamu mengalami infeksi telinga dan tidak segera diobati, gangguan yang lebih serius dapat terjadi. Kondisi ini disebut juga mastoiditis.
BACA JUGA:Objek Wisata di Taman Nasional Gunung Mulu, Kepingan Surga Jatuh ke Bumi Malaysia
BACA JUGA:Disdukcapil Bengkulu Selatan Siapkan 30 Ribu Blangko KTP
Infeksi ini dapat berkembang di tonjolan tulang di belakang telinga, atau mastoid. Akhirnya dapat menyebabkan kista berisi nanah dan menimbulkan benjolan di belakang telinga.
3. Limfadenopati
Limfadenopati adalah gangguan yang terjadi di kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berguna untuk menangkal infeksi.
Saat jumlah sel penangkal infeksi terus bertambah, maka penumpukan akan terjadi dan akhirnya menyebabkan pembengkakan. Selain infeksi, limfadenopati juga dapat disebabkan oleh peradangan atau kanker.
BACA JUGA:Wisata Alam Batu Dinding Di Kalimantan, Menikmati Keindahan Dari Ketinggian
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Dishub Bengkulu Selatan Kembali Cek Kondisi Perbatasan Manna-Pagaralam
4. Infeksi Kulit atau Kulit Kepala
Saat seseorang mengalami infeksi pada kulit atau kulit kepala, gangguannya dapat menyebar ke kelenjar getah bening preaurikular.
Gangguan yang disebabkan oleh infeksi ini dapat disertai dengan demam. Selain pembengkakan di belakang telinga, kamu juga dapat mengalami abses dan kulit di atas kelenjar getah beningnya dapat menjadi merah dan terasa hangat.
5. Rubella
Salah satu gejala dari rubella adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang berada di belakang telinga. Meski begitu, rubella juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tubuh lainnya selain telinga. Saat mengalami rubella, gejala lainnya yang dapat dirasakan adalah ruam yang menyebar di wajah, sakit kepala, demam, hingga persendian yang sakit.
BACA JUGA:Ternak Berkeliaran Di Kawasan Perkantoran Akan Dijerat