Peredaran Upal Kian Marak, Belasan Pedagang Jadi Korban

UPAL: Penampakan upal beragam pecahan yang didapat oleh para pedagang dan jukir di PTM Kutau akhir-akhir ini-Rezan/Rasel-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Peredaran uang palsu (Upal) beragam pecahan akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat Bengkulu Selatan.

Setelah sebelumnya ada upal pecahan Rp50 ribu yang ditemukan petugas SPBU Kutau saat melayani penjualan BBM, saat ini para pengedar sudah berani memasok upal beragam jenis ke pasar-pasar dengan cara mengelabui para pedagang. Beberapa korban yang mengaku mendapatkan upal yakni para pedagang di PTM Kutau.

BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan Dipastikan Diikuti 4 Bapaslon

Pengelola PTM Kutau, Tusani Mardin mengaku setidaknya lebih dari 15 pedagang termasuk juru parkir (jukir) yang mengaku menerima upal. Akibatnya mereka rugi dan berharap pihak kepolisian bisa mengusut perkara itu.

"Kalau ditotal, mungkin nominal keseluruhan upal ini hampir setengah juta. Pecahannya beragam, mulai dari Rp5 ribu, Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Paling banyak itu para pedagang yang mendapatkannya," ujarnya. 

BACA JUGA:Warga Kelurahan Sembayat Tebang Pohon, Ibu dan Anak Desa Talang Empat Tewas Tertimpa

Lanjut Tusani, pedagang dan jukir tidak mengetahui persis siapa pelaku yang memberikan upal tersebut kepada mereka.

Mereka baru sadar ketika ingin menghitung uang hasil pendapatan, ternyata ada beberapa lembar uang yang bentuk dan tekstur agak berbeda dengan uang pada umumnya.

BACA JUGA:Dukung Pemenuhan Konsumsi Pangan Lokal Bergizi dan Berimbang

Karena curiga, para pedagang lantas mencelupkan upal tersebut ke dalam air, benar saja warna dari upal tersebut langsung luntur seketika. 

"Kalau tidak diraba dan diperhatikan maksimal, memang bisa menipu mata. Apalagi kan pedagang itu sibuk, kadang banyak orang yang ingin dilayani, jadi kesempatan itu dimanfaatkan para pelaku," imbuh Tusani. 

BACA JUGA:Disdukcapil Bengkulu Selatan Optimalkan Pelayanan Jebol

Saat mengetahui adanya upal yang didapat saat transaksi jual beli kata Tusani. Para pedagang dan jukir langsung menghampirinya dan menyerahkan upal tersebut.

Hingga saat ini barang bukti (BB) upal masih disimpan pengelola sebagai bahan edukasi kedepannya. Para pedagang maupun jukir PTM Kutau diminta lebih waspada dan berhati-hati. 

Tag
Share