Harga Kopi Turun, Ingin Harga Kopi Naik Lagi, Petani Lakukan Langkah Ini
KOPI: Penampakan tanaman kopi petani di Bengkulu-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Sejak dua minggu terakhir harga kopi di Bengkulu turun. Sebelumnya harga kopi mencapai Rp 70 ribu perkilgram ditingkat petani, saat ini sudah turun diangka Rp 50 ribu sampai Rp 55 ribu.
Sementara harga di gudang antara Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu perkilogram.
Penurunan harga kopi ini sangat tajam, sehingga wajar saja jika petani kopi yang baru saja menikmati harga kopi termahal sepanjang sejarah di Indonesia kini merasa kecewa.
BACA JUGA:500 Hektar TNBBS Dirambah Masyarakat, Rerata Ditanami Kopi
Lantas apa penyebab harga kopi turun? Harga kopi di Bengkulu turun karena dipengaruhi oleh kualitas biji kopi yang dijual petani turun.
Menurut sejumlah pihak ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas kopi turun. Namun semua itu akibat ulah petani sendiri.
Faktor pertama petani memanen kopi yang belum cukup tingkat kematangannya. Diprediksi hal ini sengaja dilakukan oleh petani agar bisa menjual kopi dengan harga mahal.
BACA JUGA:5 Kopi Indonesia Paling Terkenal di Dunia, Cita Rasanya Bikin Para Turis Ketagihan, Ini Nama Kopinya
Akibatnya biji kopi yang dihasilkan kualitasnya menjadi buruk dan berpengaruh terhadap harga jual.
Faktor kedua petani menggunakan pestisida agar buah kopi yang baru dipanen menjadi cepat kering. Biasanya buah kopi yang baru selesai dipanen disemprot dengan pestisida kontak.
Kemudian ditutup menggunakan terpal selama dua hari, saat dibuka buah kopi sudah berubah warna menjadi hitam.
BACA JUGA:Harga Diprediksi Tetap Tinggi Hingga 2025, Ini 10 Negara Produsen Kopi Terbesar Dunia
Jika cuaca panas, dijemur satu hingga dua hari buah kopi sudah kering dan bisa digiling.
Berbeda jika dijemur sesuai tahapan yang benar, petani bisa membutuhkan waktu satu minggu agar kopi kering dan bisa digiling, itupun jika cuaca bagus.
Akibat cara pengolahan yang kurang bagus ini berdampak pada kualitas kopi yang diproduksi, hal inilah yang menyebabkan harga kopi di Bengkulu turun.
BACA JUGA:5 Kopi Termahal Di Dunia, Nomor 2 Berhamburan di Indonesia, Jarang Dipungut
Lantas apakah harga kopi Bengkulu bisa bangkit lagi? tentu saja bisa dengan catatan petani harus menghasilkan biji kopi berkualitas dan tidak melakukan cara cara curang saat mengolah kopi.
Kemungkinan ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu M. Rizon, dia mengatakan peluang harga kopi naik lagi cukup besar.
Karena saat ini perkebunan kopi di Brazil yang rusak akibat bencana akhir tahun lalu belum produksi.
BACA JUGA:5 Provinsi Penghasil Kopi Terbanyak di Sumatera Tahun 2023, Bengkulu Masuk Daftar, Jambi Kalah Jauh
Begitu juga dengan perkebunan kopi Vietnam juga belum bisa memproduksi biji kopi secara maksimal.
Sehingga saat ini Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di Dunia.
Ini merupakan peluang bagi petani kopi Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini. Dengan catatan kopi yang dihasilkan harus berkualitas dan memenuhi standar ekspor.
BACA JUGA:Momentum Kebangkitan Petani, Harga Kopi dan Biji Kakao Kering Melompat Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya
Di Bengkulu hampir seluruh daerah merupakan penghasil kopi, namun yang paling terkenal adalah Kabupaten Rekang lebong, Kepahiang, Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kabupaten kaur.
Tahun 2023 lalu produksi kopi Bengkulu mencapai 50,370 ton dengan lahan seluas 90.964 hektare. (**)