Gubernur Bengkulu Akui Butuh Perjuangan Bersama Selamatkan Harimau Sumatera
GLOBAL TIGER DAY: Gubernur Bengkulu dan Kepala Balai Besar TNKS serta sejumlah peserta Global Tiger Day 2024 saat berdiskusi bersama-Icha-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengakui upaya penyelamatan Harimau Sumatera dari kepunahan membutuhkan perjuangan bersama.
Penyelamatan ini dilakukan dengan menjaga kelestarian kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) guna memastikan perlindungan terhadap hewan-hewan yang hidup di dalamnya agar terhindar dari kepunahan.
BACA JUGA:Puskesmas dan RS Harus Jadi Kekuatan Utama Dalam Layanan Kesehatan
BACA JUGA:Pemilih Pilkada Kaur Bertambah 671 Orang
"Kelestarian kawasan hutan TNKS ini merupakan tanggung jawab bersama, termasuk menjaga hewan-hewan yang dilindungi di dalam kawasan hutan tersebut," ujar Rohidin.
Sementara itu, Kepala Balai Besar TNKS, Haidir, menyebut bahwa saat ini terdapat sekitar 150 ekor harimau yang masih tinggal di kawasan hutan TNKS.
BACA JUGA:Terjaring Razia Polisi, Pengendara Langsung Bayar Pajak
BACA JUGA:50 Persen Anak di Seluma Tuntas Diimunisasi Polio
Namun, populasi harimau tersebut terancam oleh perburuan liar dan perambahan hutan secara ilegal yang dijadikan lahan perkebunan.
"Perburuan liar dan perambahan hutan secara ilegal merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup harimau Sumatera," kata Haidir.
BACA JUGA:Dugaan Penguasaan Kawasan CA, Jaksa Seluma Panggil Manajemen PT. AA
BACA JUGA:Dinyatakan Batal Naik Kelas, Siswi dan Ortu Datangi Cabdindik
Mawi, anggota tim Smart Patrol dari Lingkar Inisiatif yang berpatroli di hutan Taman Nasional Kerinci Seblat di Kabupaten Musi Rawas Utara,
Provinsi Sumatera Selatan, menyebut bahwa perburuan liar telah mengalami penurunan dan tidak semasif dulu. Hal ini disebabkan oleh alih fungsi habitat satwa menjadi lahan perkebunan.