Jokowi Ingatkan Daerah Terkait Perubahan Iklim yang Bisa Memicu Inflasi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) -IST-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan peringatan kepada seluruh daerah di Indonesia untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Dunia sudah memperingatkan tentang 'neraka' iklim yang berpotensi mengganggu laju inflasi nasional.

BACA JUGA:Pemilik Warem Ditegur, Jika Terus Membandel Bakal Dibongkar

Peringatan itu disampaikan Presiden Jokowi kepada seluruh kepala daerah yang hadir dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi di Gedung Istana Negara Jakarta, Jumat.

"Saya kira bapak ibu semua sudah dengar warning dari Sekjen PBB, bahwa dunia menuju pada neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi 5 tahun ke depan. Hati-hati," katanya.

BACA JUGA:Kasat Narkoba Polres Bengkulu Selatan Dimutasi, Ini Pesan Kapolres

Presiden Jokowi mengatakan, dalam 1 tahun terakhir masyarakat Indonesia merasakan gelombang panas. Bahkan, di India menyentuh 50 derajat Celcius, dan di Myanmar 45,8 derajat Celcius.

Selain itu, kata Jokowi, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga menyatakan pembiaran pada ancaman iklim panas dapat memicu kelaparan pada 2050.

"Diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air, tidak ada air, dan akan masuk pada kekurangan pangan. Jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas," katanya.

BACA JUGA:Dandim 0408 BSK Umumkan “Perang” Melawan Judi Online

Menurut Jokowi, situasi itu dapat berimplikasi pada laju inflasi nasional yang kini berada pada angka yang baik di kisaran 2,84 persen. Angka tersebut berpotensi terkerek naik, akibat produksi dan stok pangan yang kurang.

"Artinya, harga pasti akan naik, otomatis itu, hukum pasar yang seperti itu, dan itu adalah urusan kehidupan manusia. Begitu produksi, karena panas, urusan air tidak kita urus, produksi turun, stok menipis," katanya.

BACA JUGA:Barli Halim, Sosok Berpengalaman untuk Bengkulu Selatan Semakin Maju

Untuk itu, dalam tiga bulan ke depan Presiden memerintahkan pemasangan 20 ribu pompa yang terkoneksi dengan sektor lahan pertanian, utamanya beras.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan