Bentuk BRIDA, Kembangkan Potensi Daerah

SERAHKAN : Bupati Kaur menyerahkan nota pengantar Raperda salah satunya Raperda pendirian BRIDA -julianto-radarselatan.bacakoran.co

BINTUHAN - Pemkab Kaur berencana membentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru yang diberi nama Badan Riset Daerah (BRIDA).

OPD Baru ini merupakan pengembangan dari Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang saat ini masih berada di satuan kerja (Satker) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kaur. 

Rencananya BRIDA akan mulai beroperasi tahun 2024. Rancangan Peraturan Daerah  (Raperda) pembentukan BRIDA sudah disampaikan Pemkab Kaur ke DPRD Kaur untuk dibahas dan disahkan menjadi perda. Tujuannya pembentukan OPD baru ini untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki daerah.

"Nota pengantar pembahasan Raperda pembentukan BRIDA sudah disampaikan ke DPRD Kaur," kata Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH. 

Sementara itu Kabid Litbang Bappeda Litbang Kaur, Juprizal Nurabadi SH, MH mengatakan, jika BRIDA sudah berdiri maka potensi daerah yang selama ini masih terpendam dapat digali.

Selain dapat menjalin komunikasi dengan Badan Riset Nasional (BRIN), BRIDA dapat mengoptimalkan potensi yang dapat diolah oleh daerah sendiri.

"Kaur ini kaya potensi, mulai dari perikanan, pertanian, wisata, kesehatan dan potensi lainnya. Dengan dibentuknya BRIDA diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah," tegas Juprizal.

Dia menambahkan, potensi yang dimiliki daerah perlu digali, diriset dan diteliti. Sehingga butuh organisasi khusus yang menangani.

Kemudian potensi yang ditemukan akan diserahkan ke OPD teknis untuk mengelola. Selain berpeluang menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga dapat menjadi pendorong penghasilan masyarakat di Kabupaten Kaur. 

"Banyak potensi yang belum tergali terutama bidang kelautan dan perikanan, pertanian, wisata dan sektor lain. Ini bila dikembangkan tentu akan menguntungkan masyarakat," tegasnya.

Dia mencontohkan penelitian yang dilakukan oleh Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluh Perikanan (BRPPUPP) Palembang, yang saat ini sedang fokus melakukan Program Smart Fisheries Village(SFC) atau Desa Perikanan Cerdas di Desa Linau Kecamatan Maje.

Kegiatan itu berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan potensi kelautan berdasarkan hasil penelitian. (jul/prw)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan