Atasi Krisis Air Sawah, Petani Wajib Lakukan Ini!
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Krisis air mengancam para pemilik lahan sawah mengalami gagal panen maupun gagal tanam. Untuk itu, petani wajib melakukan beberapa hal agar tidak merugi.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan Sakimin, S.Pt mengatakan ada salah satu cara yang dapat dilakukan petani untuk mengantisipai krisis air sawah.
BACA JUGA:Produksi Kopi Bengkulu Tahun 2025 Diprediksi Naik, Ini Alasannya
Salah satunya dengan membangun tanggul. Modal tanggul sendiri dikenal luas bisa mengatasi krisis air sawah untuk pengembangan tanaman padi.
Melalui tanggul, stok air menjadi melimpah sehingga bisa dialirkan ke seluruh hamparan sawah yang lokasinya berdekatan.
BACA JUGA:HUT ke-1, IPARI Bengkulu Selatan Tanam Pohon Di Pantai
Bahkan, lanjut Sakimin saat ini sudah puluhan hektar sawah di Kabupaten BS yang sudah memiliki tanggul.
Namun bentuk tanggul yang dibangun masih semi permanen alias dibuat dengan galian kolam tanah. Untuk itu, kedepan pihaknya mendorong pembangunan tanggul pemanen model irigasi agar suplai air semakin optimal.
BACA JUGA:Muara Sungai Maras Kembali Dangkal, Nelayan Minta Pemerintah Turun Tangan
“Selain adanya bendungan, tanggul menjadi peran utama stabilitas pengairan sawah. Maka itu, kelompok tani kami dorong untuk membentuk tanggul ini,” ujarnya.
Disampaikan Sakimin, tanggul yang pas untuk setiap hektar lahan sawah yakni luasnya lebih dari 10 meter persegi.
BACA JUGA:20 Ribu Ekor Ikan Larangan Ditebar di Sungai Andalas
Jadi, jika total hamparan sawah sebanyak 100 hektar, maka petani harus menyediakan tanggul seluas 1000 meter persegi.
“Tanggul paling banyak di dekat aliran sungai. Untuk saat ini sudah lumayan banyak hamparan sawah yang memanfaatkannya,” sambungnya.