Suka Duka Juru Tagih PAD, Bekerja Ikhlas Meski Penuh Tantangan

Ilustasi PAD-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah hal penting untuk menunjang pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi PAD, maka daerah akan semakin mandiri dan maju dalam segala sektor. Tak heran jika Pemda berlomba-lomba memaksimalkan PAD, salah satunya yang dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan.

Bahkan Pemda Bengkulu Selatan membentuk OPD khusus untuk menagih PAD yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Namun kondisi di lapangan, masih banyak tantangan yang terjadi. Seperti halnya yang ditemui juru tagih PAD Dinas Pariwisata.

Sebagai OPD yang bertugas menggarap PAD dari sektor pajak hotel, restoran, dan hiburan. Juru tagih Dinas Pariwisata harus bekerja ikhlas dan sabar. Sebab masih ada pengusaha yang enggan membayar pajak sesuai ketentuan Peraturan daerah (Perda).

“Banyak temuan petugas atau juru tagih di lapangan. Misalnya saja pelaku usaha tidak mau bayar pajak sesuai ketentuan. Tak jarang petugas mendapat kata-kata kurang mengenakan saat menagih pajak,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan, Rendra Febrianto, S.S, M.Si.

Pemilik usaha berkilah dengan segudang alasan agar tidak membayar pajak. Bahkan ada yang menantang petugas jika mampu menutup usaha mereka. 

“Ada beberapa pemilik usaha ini yang sangat bandel bayar pajak. Saat didatangi dan ditagih, mereka menyampaikan kata-kata yang kurang mengenakan, itu sangat sering kami temui di lapangan,” ungkap salah seorang juru tagih PAD Dinas Pariwisata.

Selain tantangan di lapangan, juru tagih PAD Dinas Pariwisata juga kurang mendapat dukungan dan perhatian dari Pemda. Sebab tidak ada dukungan untuk penyemangat mereka dalam bekerja. Saat menagih pajak ke lapangan, mereka menggunakan kendaraan pribadi, karena tidak ada motor dinas apalagi mobil dinas. Mereka juga tidak mendapat reward atas kinerja yang sudah dilakukan. Padahal peran mereka memaksimalkan PAD sangat penting.

Namun, juru tagih tetap semangat menjalankan tugas sebagai abdi negara. Hal itu dibuktikan dengan realisasi pajak hotel, restoran, dan hiburan tahun ini yang sudah over target. Hingga bulan November ini realisasinya sudah 117 persen atau senilai Rp1,060 miliar dari target Rp902,7 juta. Realisasi itu akan bertambah hingga akhir Desember nanti. (yoh)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan