DBD Mengganas Di Bengkulu, 811 Pasien Dinyatakan Positif, 7 Orang Meninggal

Waspada DBD! Sudah 247 Kasus dan 5 Orang Meninggal Dunia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Sepanjang tahun 2024, sebanyak 811 warga Bengkulu dinyatakan positif Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dari jumlah tersebut 7 orang meninggal dunia. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, lonjakan kasus DBD terjadi pada bulan Maret 2024.

BACA JUGA:DLHK Bengkulu Selatan Bakal Cek Seluruh IPAL Perusahaan dan Medis

BACA JUGA:Polemik Perkebunan Kelapa Sawit di Kaur, Petani Plasma dan PT KGS Buat 5 Kesepakatan

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si mengatakan, pasien DBD tersebut menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan di daerah ini.

"Para pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan diberikan pengobatan secara intensif," kata Ruslian, Kamis (23/5).

Dinas Kesehatan juga mencatat, terdapat kasus suspek DBD di Bengkulu yang terdata setiap minggunya dan dilaporkan melalui Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) oleh tenaga surveilan.

BACA JUGA:Musim Hujan, Waspada Penyakit BEF Pada Ternak

BACA JUGA:HUT Kaur, Bupati Harapkan Terus Berkarya

Pada minggu ke - hingga ke 19 tahun 2024 ini, terdapat 2.602 orang yang dinyatakan suspek DBD. Laporan suspek paling banyak berasal dari Kabupaten Seluma yakni 435 kasus. "Paling sedikit dilaporkan gejala DBD yakni Bengkulu Tengah," kata Ruslian.

Sementara itu, sejak minggu ke 16 tahun 2024, angka suspek DBD sudah mengalami penurunan. Terdata sebanyak 138 kasus suspek yang dilaporkan, turun dari minggu ke 12 yang sebanyak 232 kasus.

"Itu yang suspek artinya belum positif, hanya menunjukkan gejala klinis," katanya. Meskipun terjadi penurunan, Ruslian mengimbau kepada masyarakat untuk untuk terus waspada.

BACA JUGA:Hadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-21 Seluma, Gubernur Puji Pesatnya Pembangunan di Daerah Ini

Dinas Kesehatan juga terus melakukan kerjasama dengan lintas sektor guna meminimalisir penyebaran kasus DBD, yakni dengan melakukan budaya bersih bersih atau melakukan pemberantasan sarang nyamuk di daerah - darah yang wilayah tersebut kasus DBD-nya tinggi.

Tag
Share