Tiga Akhlak Pemilih Yang Paling Baik Menurut Islam

Ustaz Salimudin, M.Pd: Tiga Akhlak Pemilih Yang Paling Baik Menurut Islam-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Oleh : Ustaz Salimudin, M.Pd

Hadirin jamaah Jumat yang mulia ad Pada khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah berjudul: 3 Akhlak Pemilih yang menurut islam.

Hal ini penting untuk disampaikan agar kita bisa menjadi seorang yang bijak dan tepat dalam memilih pemimpin yang akan menjadi sosok penentu kebijakan. Dalam hal ini, Islam memberikan rambu-rambu dan etika dalam memilih calon pemimpin.

Pasalnya, seorang pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan umat dan warga masyarakat. Pemimpin yang baik dan berintegritas akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa kemaslahatan bagi umat.

BACA JUGA:Puskesmas Bengkulu Selatan Dipersiapkan Jadi BLUD

Berdasarkan panduan Al-Qur’an, setidaknya ada 3 akhlak yang baik dalam Islam untuk memilih pemimpin. Hal ini dimaksudkan untuk mendidik masyarakat dalam menentukan calon pemimpin ke depan. 

Hadirin jamaah Jumat yang mulia Pertama, menjadi pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas adalah pemilih yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang calon yang akan dipilihnya.

Pemilih cerdas tidak akan memilih calon hanya berdasarkan emosi atau ajakan orang lain, terlebih ingin memilih karena materi atau politik uang. Seorang pemilih yang cerdas akan memilih calon berdasarkan pertimbangan yang rasional dan berdasarkan program kerja serta visi misi calon yang tersedia. Dalam Islam, seorang Muslim seyogianya menjadi seorang yang cerdas dan jujur.

BACA JUGA:Puskesmas Bengkulu Selatan Dipersiapkan Jadi BLUD

Pemilih yang cerdas akan menyadari betapa pentingnya memilih pemimpin yang terbaik. Pasalnya, bila salah dalam menentukan pilihan, maka pejabat yang terpilih akan mudah korupsi dan menyelewengkan jabatannya. 

Dalam Al-Qur'an Q.S al-A'raf [7] ayat 198, Allah berfirman yang Artinya: "Jika kamu menyeru mereka (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, mereka tidak dapat mendengarnya. Kamu mengira mereka memperhatikanmu, padahal mereka tidak melihat."

Menurut ulama tafsir ada tiga kata yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk pandangan mata manusia. Pertama, (nazhar), yakni melihat bentuk dan gambaran sesuatu; kedua, (bashar), yakni melihat dengan mengetahui seluk beluk serta perincian yang bersifat indrawi dari apa yang dilihat; dan yang ketiga adalah (ra’a), yakni melihat disertai dengan mengetahui secara mendalam atas hakikat sesuatu. 

BACA JUGA:Partai Nasdem Serahkan Berkas ke DPP Untuk Dukungan Pilkada Seluma

Ayat di atas, dapat kita simpulkan bahwa Allah SWT menyerukan kepada manusia untuk menjadi orang yang cerdas. Kecerdasan ini dapat diperoleh dengan cara menggunakan akal pikiran dengan sebaik-baiknya, merenungkan ciptaan Allah SWT, dan belajar dari para ahli.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan