Longsor Semakin Sering di Kawasan Ulu Manna, Dinding Tebing Dipangkas
LONGSOR: Kejadian longsor di perbatasan Manna-Sumsel. Tampak kendaraan terjebak macet selama proses evakuasi material-Rezan/Ist/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, ULU MANNA - Tempo sepekan, dua kejadian longsor terjadi di wilayah Ulu Manna Bengkulu Selatan. Longsor dinilai semakin sering terjadi sehingga pihak BPBD Bengkulu Selatan berinisiatif memangkas dinding tebing.
Longsor pertama terjadi hari Rabu (8/5/2024) sekitar pukul 18.35 WIB. Pada kejadian pertama ini akses lalu lintas antar provinsi tersebut sempat lumpuh selama 2 hari.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Jalan Lintas Manna - Pagar Alam Masih Tertutup Longsor, Mobil Belum Bisa Melintas
Sedangkan longsor terakhir di Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna dekat tugu perbatasan Manna-Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
alat berat langsung diturunkan menuju lokasi sehingga proses evakuasi tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 22.45 WIB, Sabtu (11/5), arus lalu lintas sudah kembali normal meski badan jalan belum sepenuhnya terbuka.
BACA JUGA:BREAKINGNEWS: Jalan Manna - Pagar Alam Kembali Tertutup Longsor, Lokasi Di Desa Air Tenam
Kalaksa BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi, menyebut kejadian longsor tahun ini merupakan yang paling parah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Hal ini karena longsor pertama memakan waktu hingga 48 jam untuk mengembalikan kelancaran arus lalu lintas. Kemudian longsor kedua juga memakan waktu hingga tiga jam lebih untuk memulihkan lalu lintas.
BACA JUGA:Jalur Manna-Tanjung Sakti Sering Longsor, Ini Dampak Ekonomi untuk Bengkulu Selatan
“Bisa terjadi longsor susulan di titik yang sama karena kontur tebing di perbatasan Manna-Pagaralam memang sudah banyak yang retak. Pada longsor pertama itu, ada batu sebesar buldozzer melintang di tengah jalan. Jadi, satu alat berat saja tidak cukup mengangkat batu itu,” kata Hen.
Lanjutnya, pada longsor kedua, pecahan batu besar tersebut kembali jatuh ke tengah jalan. Namun, alat berat tidak terlalu sulit mengevakuasi karena ukurannya tidak terlalu besar dan letaknya sudah mengarah ke tepi jurang.
BACA JUGA:Pabrik Rokok di Bengkulu Mulai Beroperasi
“Kejadian longsor di perbatasan ini tidak mesti harus ada hujan. Kadang saat panas juga bisa terjadi longsor, ini karena bagian tebing memang sudah retak dan permukaan tanah berupa batun kapur. Sedikit ada getaran, tanah langsung jatuh,” bebernya.
Meski demikian, Hen menyebut selama kejadian longsor, tidak tercacat ada korban jiwa ataupun luka. Saat longsor, kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas di titik lokasi. Namun, setelah kejadian, barulah kendaraan melintas dan mereka terjebak di dekat tumpukan tanah tersebut.