Triwulan II, Ekonomi Bengkulu Diperkirakan Menguat

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana-istimewa-RBMG

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Bank Indonesia (BI) Perwakikan Bengkulu memprediksi Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2024 akan menguat 4,3 persen hingga 5,1 persen dibandingkan triwulan I yang tumbuh 3,9 persen sampai 4,5 persen.

BACA JUGA:Empat Satwa Endemik Pulau Enggano di Bengkulu Terancam Punah, Maraknya Perburuan Jadi Penyebab Utamanya

Ekonomi Bengkulu pada triwulan II didorong oleh konsumsi masyarakat yang meningkat pada momen HBKN Idul Fitri dan Idul Adha ditopang oleh pemberian THR secara penuh kepada ASN, penyaluran bansos, dan periode libur panjang lebaran.

BACA JUGA:Dinilai Rundung Peserta Didik, Guru SDN 82 Bengkulu Selatan Bakal Dimutasi

Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Darjana mengatakan, disisi lapangan usaha, terdapat peningkatan pada sektor transportasi dan pergudangan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada momen HBKN serta sektor perdagangan yang meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi Rumah Tangga.

BACA JUGA:25 Anggota DPRD Kaur Terpilih Ditetapkan, Tunggu Jadwal Pelantikan

“Kinerja pertanian juga diperkirakan membaik seiring dengan masuknya masa panen,” kata Darjana, Kamis (2/5/2024).
Pada tahun 2024 pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu diprakirakan berakselerasi dibandingkan dengan tahun 2023.
Terutama dipengaruhi oleh akselerasi konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Mayoritas komponen lapangan usaha juga mengalami perbaikan.

BACA JUGA:Ditetapkan, Ini 30 Anggota DPRD Seluma Periode 2024-2029

“Namun, perlambatan komponenen investasi diprakirakan menahan pertumbuhan yang lebih tinggi,” kata Darjana.
Dikatakan Darjana peluang menguatnya ekonomi Bengkulu pada triwulan II yakni adanya kenaikan harga CPO pasca konflik antara Iran-Israel.

BACA JUGA:Resmi Ditetapkan KPU, Ini 25 DPRD Bengkulu Selatan Terpilih

Kenaikan harga batu bara global dan meningkatnya permintaan dari China dan India dapat mendorong kinerja ekspor.
Namun terdapat juga tantangan yang harus diantisipasi oleh pemerintah daerah yakni adanya bencana banjir berpotensi menyebabkan gagal panen.
Bencana tanah longsor dapat menghambat proses distribusi yang berdampak pada kinerja sektor perdagangan.
“Adanya pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dapat menghambat aktivitas ekspor” demikian Darjana.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Tegaskan Percepat Realisasi DAK Fisik

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan