Polisi Kesulitan Telusuri Aliran Uang Korupsi Anggaran Kemendes-PDTT

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, SIK -istimewa-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir, SIK melalui Kasat Reskirm, Iptu Susilo, MH mengatakan, pihaknya kesulitan menelusuri aliran uang hasil korupsi anggaran Program Pilot Inkubasi Desa-Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) yang bersumber dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) yang dilakukan oleh tersangka SS alias Si.

“Kami kesulitan menelusuri aliran uang itu karena tidak ada bukti yang kuat. Hanya ada pengakuan tersangka kalau uang diberikan ke beberapa pihak. Kami masih mendalami dan mencari bukti untuk menguatkan pengakuan tersangka,” kata Kasat Reskrim.

Dikatakan Kasat Reskrim, tersangka mengakui kalau ada sejumlah pihak yang menerima uang darinya hasil penyelewengan anggaran tersebut. Uang yang diberikan jumlah bervariasi atau tidak sama nominalnya. Saat memberikan uang tersebut juga tidak ada bukti kwitansi atau tanda terima lainnya.

“Saat pemeriksaan tersangka mengakui kalau ada beberapa pihak diberikan uang hasil korupsi ini. Tapi tersangka hanya memberikan saja, tidak dibuktikan kwitansi atau yang lainnya. Makanya  hal itu sulit dibuktikan,” sambung Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim berharap tersangka mau buka-bukaan dalam kasus ini. Sehingga semuanya dapat terang. Semua pihak yang terlibat atau berperan dalam menyelewengkan uang negara itu dapat diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Kami berharap tersangka lebih buka-bukaan kepada penyidik, jangan ada lagi yang ditutupi. Maka kasus ini bisa diungkap secara keseluruhan pihak yang terlibat,” ujar Kasat Reskrim.

Untuk diketahui, anggaran program PIID-PEL yang bersumber dari Kemendes PDTT tahun anggaran 2019 berjumlah Rp680.770.000. Dana tersebut diterima oleh kelompok di Desa Betungan Kecamatan Kedurang Ilir yang digunakan untuk pembuatan box drayer jagung pipilan dan tepung jagung.  Namun dalam realisasinya, kegiatan tidak berjalan sesuai perencanaan, sehingga terjadi kerugian negara Rp323.719.696. (yoh)

Tag
Share