Yang Dilakukan Nabi di Bulan Sya’ban

Yang Dilakukan Nabi di Bulan Sya’ban -istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Oleh karena itu, di bulan Sya’ban ini kita disunnahkan untuk memperbanyak berpuasa Sya’ban, tentu saja bukan semata-mata berpuasa hanya menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa sejak fajar shadiq, waktu shalat subuh,

BACA JUGA:Bupati Pastikan Jembatan Desa Simpang Dibangun

sampai terbenamnya matahari, waktu shalat maghrib, tetapi betul-betul berusaha untuk mencapai esensi puasa itu sendiri, yaitu meninggalkan perkataan yang keji (qaul al-zûr) dan perbuatan kotor (maksiat).

Di era media sosial saat ini, terlebih lagi dalam menghadapi dinamika politik, yang dalam beberapa hari lalu telah kita laksanakan Pemilu Pilpres dan Pileg serentak tanggal 14 Fenruari 2024 ,

BACA JUGA:Pemkab Seluma Kembali Tugaskan 662 PTT Nakes

kita harus berpuasa dari membuat status ataupun mengunggah dan membagikan postingan yang berisi caci maki, hoaks, fitnah ataupun ujaran kebencian (hate speach), karena merupakan perbuatan keji dan maksiat yang wajib dihindarkan.

Di era medsos ini kita harus bertobat, dengan menghentikan dan menjauhkan diri kita dari segala bentuk kemaksiatan dalam menggunakan smartphone dan medsos, dari segala keburukan dan kezaliman, terutama yang berkaitan dengan orang lain.

BACA JUGA:Pencegahan dan Penanganan Stunting, TPK Harus Proaktif

Sebab kezaliman kita terhadap orang lain, bisa menjadikan amal kebaikan dan amal shalih kita hangus, habis dan justru menjadikan kita orang yang muflis (bangkrut).

Saudara-saudara kaum Muslimin yang dimuliakan Allah, Berpuasa yang demikian ini berarti merupakan cara untuk mendapatkan keberkahan di bulan Sya’ban.

Sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi SAW bahwa sejak kita masuk bulan Rajab agar kita berdoa memohon keberkahan di Bulan Rajab, bulan Sya’ban dan bulan Ramadhan.

BACA JUGA:Perkuat Standar Pelayanan Statistik Terpadu

Doa dimaksud adalah doa yang tersebut dalam riwayat Imam Ahmad yang berbunyi: “Wahai Allah, berikanlah kepada kami keberkahan di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan berikanlah kepada kami keberkahan di bulan Ramadhan.”

Dengan demikian, cara kita meningkatkan kualitas kebajikan di bulan Sya’ban, di antaranya dengan memperbanyak berpuasa di bulan Sya’ban, dalam arti menjalankan substansi puasa itu sendiri, yakni meninggalkan segala perbuatan yang keji dan kotor (maksiat) dan dosa.

BACA JUGA:Pengusaha di Bengkulu Selatan Terus Diawasi dan Dibina

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan