Akses Utama Menuju Kecamatan Ulu Talo Terancam Putus

radarselatan.bacakoran.co - ULU TALO, Akses utama menuju wilayah Kecamatan Ulu Talo kembali terancam putus. Sebelumnya akses tersebut sempat lumpuh akibat longsor di empat titik.

Kini jalan penghubung menuju kecamatan tersebut kembali mengalami kerusakan parah. Setengah badan jalan di Desa Pagar, Kecamatan Ulu Talo amblas akibat tergerus air hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:Kambing Termurah Ada Di Peternakan Pak Agus

Kerusakan ini terjadi karena saluran air (gorong-gorong) di bawah jalan tersumbat. Sehingga air hujan tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya. 

Akibatnya, air meluap ke permukaan dan menggerus bagian bawah aspal hingga menyebabkan badan jalan ambles dan retak di beberapa sisi.

Salah seorang warga Desa Pagar, Okta (36) menuturkan bahwa, kondisi tersebut membuat warga khawatir jalan utama itu benar-benar putus. 

BACA JUGA:Dandim 0408 Ingatkan Siswa Agar Tidak Main Judi Online

Terlebih, setiap kali hujan turun deras, permukaan jalan terus terkikis dan longsoran semakin melebar.

"Jalan kami terancam putus karena mampetnya gorong-gorong. Amblasnya makin melebar kalau hujan deras turun. Sekarang kendaraan roda empat harus ekstra hati-hati kalau mau lewat," ujar Okta.

Menurutnya, warga sudah berinisiatif melakukan perbaikan sementara dengan menimbun bagian yang amblas menggunakan batu dan tanah agar kendaraan tetap bisa melintas. 

BACA JUGA:Chandra Kirana Resmi Dilantik Jadi Kajari Bengkulu Selatan, Siap Jalankan Tugas Baru

Namun sayangnya, langkah darurat itu justru memperburuk keadaan karena material yang ditimbun menutup sebagian saluran air. Sehingga gorong-gorong semakin tersumbat.

"Awalnya kami timbun pakai batu supaya mobil bisa lewat, tapi ternyata karena saluran air tertutup, waktu hujan deras malah tambah parah. Airnya enggak bisa keluar, jadi makin menggerus jalan dari bawah," ujarnya..

Akibat kondisi tersebut, arus lalu lintas menuju Kecamatan Ulu Talo terganggu. Kendaraan bermuatan berat seperti truk pengangkut hasil pertanian maupun kendaraan umum harus melintas perlahan karena khawatir amblas bertambah lebar.