Ini Fokus Program Bupati Bengkulu Selatan untuk Mendukung Ketahanan Pangan

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Ini program yang akan difokuskan Bupati Bengkulu Selatan untuk mendukung ketahanan pangan.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan terus mematangkan langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional.

BACA JUGA:Kabar Baik, 746 PPPK Paruh Waktu Akan Teken Kontrak

Bupati Bengkulu Selatan, H. Rifai Tajudin, S.Sos mengatakan, di tahun 2026 nanti pihaknya telah menyiapkan sejumlah program prioritas, salah satunya dengan mengoptimalkan kembali lahan-lahan pertanian yang sebelumnya tidak produktif.

Salah satu contoh nyata keberhasilan program tersebut terlihat di hamparan sawah Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir. Lahan yang sempat terbengkalai akibat kekeringan kini kembali produktif setelah Pemda memperbaiki jaringan irigasi Selebang

Irigasi Selebang merupakan sumber utama air untuk hamparan sawah di wilayah Kecamatan Kedurang dan Kedurang Ilir.

BACA JUGA:SMAN 5 Bengkulu Selatan Galakkan Program Baca Al Quran

Selama ini saluran irigasi tersumbat sehingga aliran air tidak maksimal. Tapi setelah saluran irigasi dikeruk, debit air kembali deras hingga menjangkau sampai ke hilir

“Ini menjadi bukti bahwa dengan intervensi yang tepat, lahan tidur bisa kembali menghasilkan. Ke depan, pola ini akan kita replikasi di wilayah lain,” ujar Bupati

BACA JUGA:Keluarga Berperan Penting Dalam Penanganan ODGJ

Selain itu, Pemda Bengkulu Selatan juga berupaya memperoleh program cetak sawah baru dari pemerintah pusat. Namun demikian, upaya tersebut masih terkendala oleh keterbatasan lahan. 

Banyak lokasi potensial yang masuk dalam kawasan hutan lindung sehingga tidak bisa dimanfaatkan. Di sisi lain, untuk memenuhi syarat program cetak sawah, diperlukan minimal 25 hektare lahan dalam satu titik lokasi yang hingga kini masih sulit dipenuhi.

BACA JUGA:Sukseskan Program Geber, ASN Disperkim Bengkulu Selatan Bersihkan Pantai Pasar Bawah

“Kita tetap optimistis. Saat ini tim sedang melakukan pemetaan ulang wilayah, mencari alternatif lahan yang bisa dijadikan sentra baru produksi padi maupun komoditas pangan lainnya,” imbuh Bupatu