Listrik Tenaga Panas Bumi Beroperasi di Bengkulu Pada 2027

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Beroperasi di Bengkulu Pada 2027-IST-DOK

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais di Provinsi Bengkulu, dengan kapasitas 110 Mega Watt (MW), dapat mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2027.
Direktur Operasional PGEO, Ahmad Yani, mengatakan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sempat menghambat laju proyek, kini telah teratasi. Namun, sinergi dan komitmen dari PT PLN masih menjadi kunci keberlanjutan.

BACA JUGA:Pembahasan KUA/PPAS APBD Perubahan Seluma Dijadwalkan 15 Agustus

BACA JUGA:Siapkan 3 Hektare Lahan, Dukung Program 3 Juta Rumah

"Kendala TKDN sudah tidak ada lagi. Tapi kami masih sangat membutuhkan komitmen dari PLN," kata Ahmad seusai bertemu dengan Gunernur Bengkulu. 
Ahmad berharap dukungan langsung dari Gubernur Bengkulu agar percepatan proyek ini dapat tercapai. PLTP Hululais, katanya, tak hanya menyuplai energi bersih, tetapi juga menjadi sumber pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH) panas bumi.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Tegaskan Komitmen Transformasi Digital

BACA JUGA:Kendaraan Masa Depan Honda NBOX 2025, Canggih, Mewah dan Praktis

"Jika proyek ini berjalan sesuai target, Bengkulu akan memperoleh manfaat nyata dalam bentuk DBH," ujarnya.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh percepatan proyek strategis ini. Bahkan, dirinya akan segera bersurat kepada Presiden Republik Indonesia guna mendorong percepatan sinergi antara PGEO dan PLN.
"Kita akan bersurat ke Presiden untuk mempercepat komitmen antara PGE dan PLN agar proyek ini segera terealisasi. Saat ini, tantangannya ada di PLN," tegas Helmi.

BACA JUGA:Fiat Panda 2025, Mobil Legendaris Hadir Kembali Dengan Wajah Lebih Segar

BACA JUGA:Mazda Indonesia Resmikan Kehadiran CX-3 Kuro dan CX-60 Sport, SUV Kompak Yang Makin Stylish

Helmi mengatakan bahwa Presiden RI sendiri telah memberikan perhatian khusus terhadap transisi energi nasional, termasuk pengembangan energi panas bumi sebagai alternatif pengganti batu bara.
"Presiden sudah mengintervensi langsung isu transisi energi. Apalagi PT PGE telah mendapat tambahan investasi dari Danantara. Ini angin segar. Saya yakin prosesnya bisa lebih cepat," pungkasnya.

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan