Perangi Kasus DBD Butuh Keterlibatan Pemerintah Desa
Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan, M.Si-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok di Bengkulu Selatan. Untuk menekan kasus DBD ini keterlibatan pemerintah desa sangat diperlukan.
Pemkab Bengkulu Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) meminta pemerintah desa mendukung kegiatan penbasmian penyebaran penyakit DBD,
BACA JUGA:Pengawasan dan Pendampingan Koperasi dan UKM di Kaur Hadapi Berbagai Tantangan
mulai dari menggiatkan gotong royong menjga kebersihan lingkungan maupun menganggarkan alokasi khusus untuk penanggulangan penyakit DBD termasuk pembelian mesin fogging. Khususnya desa-desa yang rawan penularan penyakit DBD.
“Pemerintah desa diimbau mengaktifkan kembali gotong royong membersihkan lingkungan masig masing untuk membasmi sarang nyamuk penyebab DBD, serta inovasi lainnya dalam mendukung pemerintah menuntaskan penyakit DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan, M.Si.
Dikatakan Didi, terkait mekanisme anggaran pembelian mesin fogging, Pemdes bisa mengalokasikan anggaran dari dana desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat setiap tahunnya. Bahkan, saat ini sudah ada satu desa yang memiliki mesin fogging sendiri.
BACA JUGA:Truk Vs Honda Vario, Nenek Usia 70 Tahun Meninggal Dunia
"Ke depannya kami minta agar 142 desa yang ada di Bengkulu Selatan mempunyai mesin fogging sendiri, dan aktifkan kembali gerakan kebersihan lingkungan," pungkas Didi.
Dijelaskan Didi, jika desa sudah memiliki mesin fogging sendiri dan warganya aktif menjaga kebersihan lingkungan, maka yakin penularan penyakit DBD dapat diatasi.
Apalagi, desa yang lokasinya jauh dari pusat kota. Sebab, kalau hanya mengandalkan alat fogging yang ada di Dinas Kesehatan memang masih sulit.
BACA JUGA:Klaim Jaminan Hari Tua Didominasi Pekerja Yang Mengundurkan Diri
"Yang diminta dianggarkan itu untuk pembelian mesin fogging saja. Kalau pengeluaran obat atau racun harus dengan pengawasan kami pihak kesehatan,” pesan Didi. (one)